DENPASAR, BALIPOST.com – Cabor gateball merupakan salah satu cabor dari total 10 cabor yang dicoret, pada pelaksanaan PON di Papua 2021. Padahal, gateball merupakan tambang emas bagi Kontingen Bali, meskipun saat itu masih berstatus ekshibisi. Terbukti, pada PON di Jabar 2016, Bali keluar sebagai juara umum dengan mendulang 3 keping emas plus 3 perunggu.
Dengan demikian, pencoretan gateball dipastikan akan mengurangi pundi-pundi medali emas pada PON di Bumi Cendrawasih. Ketua Umum Pengprov Pergatsi Bali IGN. Adnyana, di Denpasar, Kamis (8/10) menuturkan, PB Pergatsi sudah berjuang maksimal, agar gateball resmi dipertandingkan, pada hajatan multievent empat tahunan antarprovinsi se-Indonesia. “Kami sudah berjuang keras pada Rakernas KONI agar gateball dipertandingkan, namun tetap saja gateball dicoret,” keluh Ngurah Adnyana.
Dijelaskannya, alasan pencoretan gateball karena tuan rumah tidak memiliki venue, ditambah keterbatasan sarana akomodasi dan konsumsi. “Awalnya, PB PON membatasi yang bertanding maksimal hanya 50 atlet. Kenyataannya, kami sudah siap mengikuti aturan itu, tetapi lagi-lagi gateball tetap batal dipertandingkan,” ucap dia.
Menurut dia, cabor gateball sudah melakukan Pra PON di Sumut pada 2019. Bahkan, Bali meloloskan dua nomor yakni beregu putra dan beregu campuran, dari total lima nomor yang dipertandingkan dan tiga nomor tidak lolos ganda campuran, tripel campuran dan tripel putra. Dalam perkembangannya di Indonesia, cabor gateball tergolong maju pesat. Hingga kini, gateball memiliki 24 Pengprov Pergatsi se-Indonesia, sedangkan di Bali mempunyai delapan Pengkab dan satu Pengkot Pergatsi. “Animo masyarakat untuk berolahraga gateball cukup tinggi,” tuturnya. Ia menilai, untuk level nasional pesaing Bali datang dari tim Sulut.
Pada bagian lain, Binpres Pergatsi Bali Ngurah Arsana menambahkan, PB Pergatsi masih tetap getol berjuang, supaya gateball dipertandingkan. Apalagi, pada Pra PON di Sumut, Bali menyabet 2 emas di nomor beregu putra dan beregu campuran. “Kami optimis Bali bisa menyumbang emas, jika gateball dipertandingkan di PON,” ucap Ngurah Arsana. (Daniel Fajry/Balipost)