MANGUPURA, BALIPOST.com – Pada operasi SAR hari ketiga, Kamis (8/10), pencarian keberadaan KM Tanjung Permai yang hilang kontak mulai membuahkan hasil. Salah satu ABK yang menjadi korban kapal naas itu ditemukan selamat.
Korban atas nama Nurohman ditemukan terapung-apung di Perairan dekat Uluwatu, Kamis (8/10). Korban bertahan dengan mengandalkan benda mengapung dan selanjutnya ditemukan boat yang kebetulan melintas.
Saat itu Boat Bobby Jillian dengan rute Bali-Grajagan sedang mengantar pemain surfing melalui perairan Pantai Selat, Grajagan, Muncar, Banyuwangi. Setelah korban ditemukan, kemudian dinaikkan ke kapal dan dievakuasi menuju Pelabuhan Benoa Bali, dan tiba pukul 15.30 WITA.
“Berdasarkan keterangan Nurohman bahwa 5 Oktober 2020 sekitar pukul 22.00 WITA kapal mulai karam karena ombak tinggi dan menenggelamkan kapal di perairan dekat Uluwatu sekitar 17 Nm dari pelabuhan Benoa,” jelas Gede Darmada, S.E., M.AP., Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali).
Lebih lanjut diceritakan, korban menyaksikan 5 orang lainnya ikut terjun ke laut sementara 6 orang masih di atas kapal. Target terpisah dengan rekan- rekannya yang tidak mampu bertahan dan tenggelam.
Menurut korban, kapal sudah tenggelam serta tidak dilengkapi alat keselamatan, baik life jacket ataupun pelampung dan alat komunikasi juga terbatas.
Sebelumnya, setelah mengerahkan Helikopter di hari pertama beserta KN SAR Arjuna 229, Basarnas Bali terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan melakukan pemapelan melalui VTS Benoa terhadap kapal-kapal yang melalui area diduga kapal tenggelam. Darmada sebagai SMC (SAR Mission Coordinator) mengambil langkah untuk meminta dukungan Kantor Basarnas Surabaya mencari seputaran perairan Selatan Jawa Timur.
Mengingat sudah 4 hari setelah kejadian dan arah dari pergerakan arus. “Selain bantuan dari Basarnas di Surabaya, rencana operasi SAR besok kami akan mengerahkan RIB menyisir wilayah selatan Bali, juga dari agen kapal KM Tanjung Permai berencana melakukan pencarian di perairan selatan Banyuwangi Jatim,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya kapal ikan yang ber-POB 12 orang dilaporkan hilang oleh agen kapal pada Selasa (6/10/2020). Sehari sebelumnya, agen kapal sempat melakukan sambungan telepon dengan Sohidin (kapten kapal), dikatakan bahwa kapal kemasukan air. Posisi terakhirnya saat itu berada di Selat Badung, dimana posisi koordinatnya 08°55’S – 115°1’5.”E. (Yudi Karnaedi/balipost)