Bupati Suwirta saat melihat langsung koleksi keris Museum Semarajaya. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Atraksi budaya yang digelar Museum Semarajaya, kembali memunculkan niat pemerintah daerah untuk merevitalisasi museum agar menjadi lebih layak dalam fungsinya untuk menyimpan seluruh peninggalan bersejarah milik Klungkung. Bahkan, Kantor Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Klungkung yang menjadi satu dengan museum, siap dipindahkan ke tempat lain, agar lokasi gedung tersebut khusus menjadi lokasi museum.

Upaya untuk merevitalisasi Museum Semarajaya kembali diungkapkan Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, setelah mengapresiasi pelaksanaan atraksi budaya di Halaman UPTD Museum Semarajaya, Sabtu (10/10) sore. Dia menegaskan, revitalisasi segera diperlukan, agar museum berfungsi dengan baik, dan Klungkung mempunyai Museum yang representatif. Sehingga nantinya dapat digunakan untuk mengembalikan dan menyimpan seluruh peninggalan Kerajaan Klungkung.

Baca juga:  Bupati Suwirta Imbau Tari Rejang Renteng Tidak Dijadikan Lawakan

Bahkan, ke depan bisa mengembalikan benda pusaka terkait Klungkung yang berada di Museum Nasional. Bupati Suwirta menugaskan Sekretaris Daerah Klungkung I Gede Putu Winastra agar pada tahun 2021, sudah mempersiapkan Kantor Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga yang baru. “Semoga pada tahun 2023 Kantor Budpora dan Museum Semarajaya ini sudah dapat berdiri sendiri-sendiri,” katanya.

Terkait upaya melestarikan adat dan budaya, Bupati Suwirta juga mengharapkan dukungan Listibiya dan semua seniman Klungkung, agar dapat membantu Pemkab Klungkung dalam melestarikan adat dan budaya. Sehingga berjalan lebih maksimal.

Baca juga:  Begitu Bebas, Jerinx Bakal Lakukan Ini

Lewat atraksi budaya ini, nantinya diharapkan dapat menghasilkan seniman yang berkualitas dalam mengawal pelestarian adat dan budaya ini. Atraksi Budaya Museum Semarajaya dengan menarik sebuah keris. Kemudian melihat pameran keris di Ruang Keris Museum Semarajaya. “Dalam situasi apapun, semasih kita bisa bergerak dan melakukan inovasi kegiatan, maka kegiatan adat, seni dan budaya itu tidak boleh berhenti,” ujarnya.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedhana menyampaikan acara atraksi budaya ini dilaksanakan dengan semangat untuk tidak berdiam diri. Namun berkreasi dan berinovasi menunjukkan eksistensi adat budaya dengan tetap mengikuti protokol kesehatan dengan ketat.

Baca juga:  Zona Orange COVID-1 di Bali Bertambah, Ini Sebarannya

Atraksi Budaya Museum Semarajaya menjadi salah satu bentuk pemajuan kebudayaan yang efektif karena mencakup ke empat pilar, yakni perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan terhadap unsur budaya. Ini udah tertuang pada pokok pikiran Kebudayaan Daerah Kabupaten Klungkung. (Bagiarta/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *