Warga mengantri memperoleh air bersih. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Pascahujan deras yang mengguyur wilayah Tabanan Jumat (9/10) malam hingga Sabtu (10/10), sejumlah permukiman dan fasiltas umum mengalami kerusakan. Kerusakan juga terjadi pada jaringan pipa milik PDAM Tabanan.

Ahasil pendistribusian air ke pelanggan sampai Senin (12/10) belum sepenuhnya normal. Bahkan, kerusakan yang diakibatkan bencana kali ini terbilang paling parah dibandingkan kejadian bencana sebelumnya.

Ada 5 sampai 10 titik kerusakan tersebar di lima kecamatan, dan menyebabkan ribuan pelanggan terganggu pelayanan air bersihnya. Kepala Bagian Hubungan Langganan Budi Gunawan didampingi Kasubag Humas PDAM Tabanan I Wayan Agus Suanjaya, menyampaikan petugas sampai saat ini masih terus berupaya melakukan perbaikan, agar ditribusi air bersih bisa segera normal kembali.

“Hampir di seluruh Tabanan semua terdampak mulai dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Lalang Linggah kecamatan Selemadeg Barat dan IPA Antap, dimana tingkat kekeruhan sumber air baku sangat tinggi sehingga tidak bisa diolah dengan baik. Dan saat ini petugas tersebar melakukan normalisasi,” terangnya.

Baca juga:  Tunggakan Pelanggan Perumda Tirta Tohlangkir Capai Rp 2 Miliar Lebih

Data yang dihimpun, hampir seluruh unit pelayanan mengalami gangguan pendistribusian air kepada pelanggan, terkecuali unit Baturiti yang sampai saat ini belum ada laporan kerusakan. “Awalnya, daerah Pupuan dan Baturiti diprediksi bermasalah justru aman. Ternyata justru wilayah Tabanan bagian tengah yang paling banyak rusak, seperti di Kerambitan, Kediri, Tabanan dan Penebel,” ucapnya.

Untuk gangguan terparah, lanjut kata Agus Suanjaya terjadi di unit pelayanan Kerambitan. Pompa di IPA Telaga Tunjung tidak bisa bekerja sekitar 6 sampai 8 jam karena banjir.

Kemudian rumah pompa di sumber Batuaji juga tenggelam akibat volume air yang tinggi. Pipa di jembatan Yeh Malet juga putus tergerus tanah longsor.

Baca juga:  PMI Karangasem Salurkan Air Bersih ke Warga

Serta pipa distribusi di daerah Serampingan yang putus akibat longsor. “Ada sekitar 8.000 pelanggan di wilayah Unit Kerambitan terdampak mulai dari Tangguntiti, Beraban dan sekitarnya,” jelasnya.

Selanjutnya di unit pelayanan Bajera, Selemadeg juga dilaporkan pimpa di IPA Lalanglinggah dan IPA Antap juga tidak bisa bekerja selama 6 hingga 8 jam. Kemudian di unit Penebel, gangguan terjadi di sumber Riang Gede.

Pompa tidak bisa bekerja karena terkena banjir. Di samping itu pipa 8, pipa 10 dan pipa transmisi juga mengalami gangguan.

Untuk di Unit Pelayanan Kota, gangguan terjadi di daerah barat Terminal Kediri, dimana pipa 6 milik PDAM Tabanan putus karena tergerus longsor yang menyebabkan jalan penghubung banjar Sanggulan Desa dan banjar Anyar terputus. “Saat ini petugas masih terus melakukan perbaikan, sembari menunggu itu kami juga sudah melakukan pendistribusian air tangki. Setidaknya ada 2 unit tangki kami yang mobile di wilayah tersebut untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, ” terangnya.

Baca juga:  Bocah Belasan Tahun Tewas Tenggelam di Dam Demung

Selain itu, pompa di IPA Nyanyi Kediri juga sempat tidak bisa bekerja akibat volume air yang tinggi dan pia di jembatan Abiantuwung Kediri juga terputus. Terakhir di unit pelayanan Penebel terdata juga ada pipa dua yang putus akibat longsor. “Kami mohon maaf karena memang ini sifatnya bencana alam dan mohon dimaklumi kondisi yang terjadi. Kami juga mengimbau agar pelanggan melakukan antisipasi terjadi gangguan pendistribusian air bersih dengan cara menampung air saat mengalir,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *