AMLAPURA, BALIPOST.com – Penyebaran COVID-19 di Kabupaten Karangasem masih terus terjadi. Guna mencegah penyebaran virus tersebut, Pemerintah Kabupaten Karangasem akan melaksanakan uji swab secara mandiri.
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Karangasem I Wayan Serinah mengungkapkan, bantuan alat real time reverse-transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah dimohon ke Pemprov Bali. Untuk tenaga analis sudah disiapkan oleh Dinas Kesehatan Karangasem.
“Uji sampel swab test secara mandiri ditimbang dari kesiapan tenaga dan laboratorium di Karangasem yang sudah disiapkan. Begitu bantuan alat PCR dikirim ke Karangasem, tracing secara besar-besaran tentu akan maksimal karena tidak butuh waktu lama untuk ketahui hasilnya,” ucapnya.
Menurut Serinah, tracing masif ini fokus pada pelacakan kontak erat pasien positif dengan jumlah terbatas, bukan secara massal. Kalau hasilnya diketahui cepat akan mempercepat proses treatment (pengobatan).
Juga tidak lagi menunggu dan pelacakan secara massif bisa berjalan. “Tracing secara massif juga memastikan agar orang yang terindikasi terpapar COVID-19 tidak tercecer. Salah satunya orang tanpa gejala (OTG). Mereka tidak ada gejala tapi sebenarnya di dalam dirinya ada virus. Jadi, itu yang kita upayakan sebanyaknya atau semuanya dilacak sehingga bisa isolasi,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama menjelaskan, kalau tracing massif sudah dijalankan 14 September. Semua hasil tracing kontak erat pasien terkonfirmasi positif COVID-19 wajib pemeriksaan swab tanpa kecuali. “Kebijakan sebelumnya dinilai belum efektif untuk memutus penyebaran virus,” tegas Pertama. (Eka Parananda/balipost)