Personel Polda Bali sukses melaksanakan misi perdamaian saat pandemi COVID-19. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Delapan personel Polda Bali mendapat kepercayaan bergabung dalam Satgas Garuda Bhayangkara II FPU 11 UNAMID (United Nation and African Union Mission in Darfur) dan FPU I Minusca. Mereka melaksanakan misi perdamaian di Afrika Tengah selama 15 bulan.

Salah satu anggota tim tersebut, Iptu I Made Suweca menceritakan, Satgas Garuda Bhayangkara FPU I Minusca berjumlah 140 personel. Berangkat ke Afrika Tengah pada 27 Juni 2019 dipimpin oleh Kombes Pol. FX Arendra Wahyudi selaku Kasatgas dan AKBP M. Ikhwan Lazuardi selaku Wakasatgas.

Satgas Garuda Bhayangkara FPU I Minusca ini merupakan  pasukan pertama yang menjalankan perdamaian di Repuplik Afrika Tengah. Sebagai pasukan pertama, tentu sangat berat dijalani karena semua berawal dari nol.

Baca juga:  Polda Bantah Sketsa yang Beredar Diduga Penyerang Brimob

Iptu Suweca mengaku kaget setibanya di sana karena belum ada tempat beristirahat. Di hadapannya adalah hamparan tanah kosong.

Selain melaksanakan tugas dari PBB, mereka harus membangun Garuda Camp. “Sambil menunggu camp selesai dibangun,  sekitar tiga bulan kami tinggal di tenda. Garuda Camp mendapat predikat terbaik yang ada di Minusca,” ujanya.

Pasukan Satgas Garuda Bhayangkara FPU 1 Minusca bergabung dengan Rwanda Batalyon, Marroco Batalyon, Nepal Army, Pakistan Army, Bangladesh Army, Burundi, Egypt Batalyon, Gabon Batalyon, EUTM (Uni Eropa). Selain itu, juga bergabung dengan FPU Rwanda, Senegal, Kamerun, Mauritania, Kongo dan Mesir.

Baca juga:  Ditangkap, Buruh Curi Motor Polisi

Menurut perwira saat ini bertugas di Sat. Brimob Polda Bali ini ia memiliki  pengalaman yang paling sulit dilupakan yaitu saat dirinya bersama rombongan terjebak di tengah-tengah konflik antar kelompok bersenjata.

“Kami pernah terjebak di tengah-tengah konflik di daerah Yakite di PK5 Bangui. Saat itu kami  melaksanakan patroli dan berhasil keluar dari zona konflik tersebut,” ungkap  Suweca.

Terkait pandemi COVID-19, Suweca menyampaikan seluruh anggota Satgas Garuda Bhayangkara wajib menggunakan masker dan membawa hand sanitizer. Sehingga pelaksanaan tugas tetap berjalan seperti biasa.

Baca juga:  Penggerebekan Gudang Elpiji di Abiansemal, Pelaku Ngaku Terpaksa Ngoplos Karena Ini

“Kita diwajibkan untuk selalu menggunakan masker dan membawa hand sanitizer. Pasukan United Nation  juga diwajibkan menggunakan masker,” tegasnya.

Sementara kesadaran warga di sana untuk menjaga kesehatan saat pandemi masih sangat kurang. Cuma ada beberapa warga dan aparat setempat yang menggunakan masker.

Anjuran menggunakan masker dari pemerintah tetap ada, tetapi masyarakat di sana kurang peduli. “Jangankan beli masker, untuk makan saja mereka sulit. Listrik juga hanya ada di beberapa tempat saja,” tutup Suweca. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *