Mitra Gojek dicek suhu tubuhnya dan kendaraan mereka didisinfeksi oleh petugas di posko Aman J3K. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Jam menunjukkan pukul 08.25 WITA. Sejumlah pemotor yang menggunakan jaket maupun helm bertuliskan Gojek sudah antre dengan rapi di sebuah lokasi yang berisi tenda hijau berlogo perusahaan super app itu.

Mereka nampak tertib menggunakan masker. Aktivitas mengukur suhu tubuh dan mendisinfeksi kendaraan yang dibawa tampak dilakukan sejumlah petugas.

Ternyata, aktivitas yang dilakukan para driver Gojek ini merupakan upaya untuk meminimalkan terjadinya penyebaran virus corona (COVID-19) di tengah situasi pandemi saat ini. Mereka diwajibkan melakukan check kesehatan maupun disinfeksi di posko yang didirikan khusus untuk itu. Di Bali sendiri terdapat 8 Posko Aman J3K.

Ini, merupakan inisiatif Gojek, yang merupakan super app terdepan di Asia Tenggara untuk memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi pelanggan di tengah pandemi.

Inistiatif yang mencakup jaga kesehatan, kebersihan, dan keamanan (J3K) ini dihadirkan tanpa ada biaya tambahan. Dalam Webinar Regional Seri 2 wilayah Jawa – Bali bertema “Perubahan Perilaku Konsumen dan Adaptasi Pelaku Usaha di Masa Pandemi COVID-19″, VP Regional Corporate Affairs Gojek, Michael Reza Zay mengatakan inisiatif J3K merupakan upaya Gojek dalam memastikan seluruh ekosistem termasuk mitra dan pelanggan dapat tetap beraktivitas dan menjalani keseharian dengan produktif.

Sebab, di tengah pandemi ini, pembatasan kontak fisik dan menghindari kerumunan serta berdiam diri di rumah cukup membatasi ruang gerak masyarakat. Akibatnya, Gojek yang merupakan layanan dengan beragam fitur itu menjadi andalan masyarakat.

“Sejak awal pandemi, Gojek telah melakukan berbagai penyesuaian yang mengedepankan aspek kesehatan pada setiap layanan. Memasuki tatanan hidup baru, Gojek terus berinovasi untuk mendukung masyarakat menjalankan kesehariannya dengan mengedepankan tiga aspek utama, yaitu kesehatan, kebersihan, dan keamanan. Inovasi ini kami rangkai dalam sebuah inisiatif besar yaitu J3K. Inisiatif ini kami hadirkan tanpa ada pembebanan biaya tambahan karena kami percaya bahwa rasa aman dan nyaman harus diberikan kepada setiap mitra, pelanggan, dan masyarakat luas,” ujarnya.

Baca juga:  HGN 2021, Gubernur Koster Minta Guru Impelementasikan Aksara Bali

Jaga Kesehatan di dalam inisiatif J3K merupakan program Gojek dalam menerapkan gaya hidup sehat, terutama bagi para mitranya yang melayani para pelanggan setiap hari. Salah satu inisiatif utama Jaga Kesehatan adalah mewajibkan pengecekan suhu tubuh bagi mitra driver di 200 titik Posko Aman J3K di berbagai kota besar, serta kewajiban pengecekan suhu tubuh bagi karyawan mitra usaha GoFood.

Sementara itu, Jaga Kebersihan di dalam inisiatif J3K adalah program Gojek dalam memastikan kebersihan ekosistem, salah satunya dengan membuat Posko Aman J3K sebagai tempat melakukan disinfeksi kendaraan dan helm, pendistribusian masker, hairnet, dan hand sanitizer bagi para mitra driver.

“Upaya lain dalam menjaga kebersihan ekosistem adalah dengan menerapkan protokol kebersihan bagi mitra usaha GoFood. Mitra GoFood diimbau untuk menyediakan wastafel dan hand sanitizer bagi mitra driver, dan menjaga makanan tetap higienis. Di layanan GoFood, kami juga menyediakan daftar outlet mitra yang secara konsisten menerapkan penggunaan masker dan pengecekan suhu bagi karyawan, serta penggunaan segel pengaman pada kemasan,” ujarnya.

Baca juga:  Geliatkan Ekonomi, Gojek dan Bali United Inisiasi "Bangun Lagi, Bali"

Adapun Jaga Keamanan di dalam inisiatif J3K merupakan program Gojek dalam memberikan perlindungan untuk keamanan bersama. Di dalam aspek ini, Gojek memberikan informasi suhu tubuh mitra driver dan status disinfeksi kendaraan mereka yang dapat dilihat pelanggan di aplikasi. Fitur ini merupakan yang pertama di Indonesia.

Prosedur lain untuk jaga keamanan adalah adanya sekat pelindung di GoCar dan GoRide (tahap uji coba), kewajiban driver menggunakan masker dan anjuran penggunaan sarung tangan, imbauan penumpang membawa helm SNI milik pribadi, hingga tersedianya Zona NyAman J3K bagi pelanggan untuk keamanan dan kenyamanan berkendara.

Prosedur jaga keamanan juga sangat dioptimalkan untuk layanan GoFood, mulai dari hadirnya layanan GoFood pickup bagi pelanggan yang ingin mengambil sendiri pesanan di outlet mitra, hingga pengantaran tanpa kontak fisik (contactless delivery) dengan opsi teks pesan cepat pada fitur Chat di dalam pesanan antara pelanggan-mitra driver yang juga berlaku untuk GoSend, GoShop, GoMart.

Di samping itu, Gojek juga menyediakan berbagai layanan seperti GoPlay, GoTix dan GoGames yang dapat dinikmati secara online agar masyarakat tetap dapat menikmati hiburan dengan cara yang aman. “Kami juga mendorong agar pelanggan dapat mengutamakan transaksi menggunakan GoPay untuk menghindari kontak fisik, baik untuk transaksi layanan Gojek atau transaksi di merchant online atau offline.”

Adanya upaya yang dilakukan Gojek ini, dinilai positif para pengguna aplikasi Gojek. Salah satu pengguna aplikasi Gojek, Duhita Pratiwi, mengaku merasa nyaman dan aman selama memanfaatkan layanan Gojek di masa pandemi. Ia yang kini masih bekerja dari rumah (work from home) menilai layanan yang dihadirkan Gojek dengan inisiatif J3K mampu membantunya dalam beraktivitas. Baik itu mengirimkan dokumen dengan Gosend, memesan makanan lewat Gofood, maupun berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan Goshop maupun Gomart.

Baca juga:  Dukung Mitra Usaha Saat PPKM Darurat, GoFood Luncurkan Program Ini

“Ya karena di masa pandemi seperti ini, kita jadi rawan tertular COVID-19, keberadaan Gojek sangat membantu. Kebutuhan sehari-hari bisa terlayani dengan kita tetap aman di rumah,” ujarnya.

Terkait perubahan prilaku masyarakat dan upaya adaptasi di tengah pandemi COVID-19, Chief of Medical Halodoc, dr. Irwan Heriyanto, MARS, mengatakan memang ada perubahan. Ia pun mengatakan masyarakat cenderung melindungi diri dengan lebih ketat di masa pandemi. Sebab, di masa tatanan hidup baru (new normal), kasus positif justru masih masif.

Sebab, ia melihat masih ada ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan dan kepercayaan terhadap informasi hoax yang tidak akurat. Ia pun mengatakan bahwa di masa pandemi ini, menjaga diri merupakan upaya terbaik mencegah tertular COVID-19.

Soal perubahan prilaku masyarakat yang makin melek digital, ia mengatakan Halodoc menjadi aplikasi yang mampu memberikan konsultasi kesehatan, hingga mencakup kesehatan jiwa, tanpa melakukan kontak fisik. Masyarakat bisa berkonsultasi lewat aplikasi.

Bahkan, di tengah pandemi, Halodoc melakukan inovasi dengan menyediakan layanan konsultasi kesehatan jiwa. Inovasi ini bekerjasama dengan Ikatan Psikologi Klinis Indonesia untuk membantu masyarakat menavigasi kesehatan jiwa mereka di tengah pandemi. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *