DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus COVID-19 di Indonesia masih mengalami penambahan signifikan. Meski sudah ada penurunan dalam dua hari terakhir, namun penambahan kasusnya di Indonesia mencapai kisaran di atas 3.000 orang per hari.
Guna memutus penyebaran COVID-19 ini, dijelaskan HaloDoc Representative, dr. Alfi Auliya Rachman, penggunaan masker menjadi salah satu alat mencegah penyebaran virus ini. Masker kain menjadi alternatif yang bisa digunakan di tengah pandemi ini untuk mencegah penularan COVID-19.
Ia pun memaparkan cara memilih masker yang baik dan penggunaan yang benar dalam konferensi virtual “Mengenal Masker AIRism Berteknologi dari Uniqlo” yang digelar Rabu (21/10) lewat aplikasi Zoom. Menurut dr. Alfi, masker kain yang baik maksimal memiliki BFE (efisiensi filtrasi bakteri) dan efisiensi filtrasi partikel sebesar 60 persen. Ini penting untuk mencegah droplet maupun percikan mengandung virus masuk ke dalam tubuh.
Soal masker kain ini, Uniqlo yang sudah lama dikenal dengan inovasi teknologi-nya, meluncurkan masker wajah AIRism di Indonesia pada 21 September 2020 untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan masker yang aman dan nyaman digunakan sehari-hari di masa pandemi ini. Sebelum diluncurkan secara global, masker AIRism pertama kali diluncurkan di Jepang pada Juni 2020 dan telah menuai tanggapan positif dan popularitas luar biasa dari konsumen. Berangkat dari kesuksesan teknologi AIRism, diciptakan masker AIRism.
Dijelaskan, Masker AIRism merupakan sebuah masker wajah berkualitas tinggi yang mampu mengoptimalkan perlindungan dan kenyamanan untuk pemakaian sehari-hari, hal ini telah dibuktikan oleh uji Lab yang telah dilakukan di Jepang beberapa bulan lalu. Oleh karena itu, masker AIRism diharapkan dapat menjadi pelengkap dalam lini LifeWear AIRism, sekaligus menjawab kebutuhan para konsumen di seluruh dunia atas masker yang berkualitas tinggi dan juga nyaman digunakan.
Marketing Manager Uniqlo Indonesia, Evy Christina, mengatakan masker ini mempunyai struktur tiga lapis dengan nano filter di bagian tengah masker. “Nano filter ini memiliki nilai BFE (efisiensi filtrasi bakteri) dan efisiensi filtrasi partikel sebesar 99% yang mampu menghalangi masuknya percikan air dan melindungi dari bakteri dan partikel yang terkontaminasi virus,” paparnya.
Filter tersebut kemudian dibalut dengan kain mesh berteknologi AIRism yang lembut dan breathable. “Masker AIRism terasa sangat lembut di kulit dimana lapisan bagian dalam AIRism bebas dari kekakuan atau ketebalan yang biasa ditemukan di masker non-woven atau katun. Struktur mesh atau jaring di masker AIRism juga memastikan agar masker tetap ringan dan tipis serta terus mengoptimalkan sirkulasi udara sehingga tidak terasa pengap,” jelasnya konferensi virtual yang dipandu Melanie Putria.
Ia menambahkan Masker AIRism juga memiliki nilai UPF (Ultraviolet Protection Factor) 40, sehingga menghalangi 90 persen sinar ultraviolet dan sangat cocok digunakan di Indonesia yang terletak di jalur khatulistiwa. “Ini merupakan komitmen Uniqlo untuk memenuhi kebutuhan konsumen,” tegasnya.
Masker AIRism dapat dicuci baik dengan tangan atau menggunakan mesin cuci dengan deterjen rumah tangga biasa, dimana filter yang ada didalam masker AIRism masih mampu mempertahankan kegunaannya bahkan setelah 20 kali pencucian pada temperatur 40 derajat Celcius. Tersedia dalam tiga pilihan ukuran S, M dan L yang cocok digunakan mulai dari anak-anak berusia 3 tahun ke atas hingga orang dewasa. (Diah Dewi/balipost)