Aparat berjaga di Kantor DPRD Bali, Kamis (22/10). (BP/rin)

DENPASAR, BALIPOST.com – Aparat kepolisian dari Karangasem, Klungkung dan Brimob Polda Bali tampak berjaga di DPRD Bali, Kamis (22/10). Namun hingga pukul 17.00 WITA, tidak ada tanda-tanda kedatangan massa yang melakukan aksi penolakan Omnibus Law di gedung dewan.

Selain aparat kepolisian, sejumlah pecalang juga nampak turut berjaga. Pesayahan MDA Provinsi Bali, Putu Windu mengatakan, para pecalang sebetulnya tidak secara khusus menjaga DPRD Bali.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Capai Rekor Baru, Kumulatif Korban Jiwa Lampaui 10 Ribu Orang

Namun mereka bersiaga di hampir seluruh Bali untuk mengantisipasi adanya penyusup yang ingin membuat onar. Utamanya di wewidangan desa adat.

“Kita berkoordinasi dengan pihak keamanan. Istilahnya memback up. Kita bukan melarang demo, tapi mengantisipasi bila terjadi kerusuhan,” ujarnya.

Menurut Windu, pecalang ikut bertanggung jawab menjaga keamanan Bali. Terlebih sebelumnya, ada selebaran atau pamflet yang isinya provokatif hendak merusak Bali. Para pecalang dikatakan sudah mulai bersiaga sejak pukul 11.00 WITA. (Rindra Devita/balipost)

Baca juga:  SMK Penerbangan Cakra Nusantara Telah Sah Jadi SMK Pusat Keunggulan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *