SINGARAJA, BALIPOST.com – Tahun depan, Pemkab Buleleng akan menangani permasalahan di sektor pertanian dan pengentasan kemiskinan. Kebijakan ini diambil karena Pemkab Buleleng menilai pertanian masih menghadapi persoalan pelik. Demikian pula kemiskinan.
Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG mengatakan, penanganan bidang pertanian dan kemiskinan dari segi dukungan anggaran dapat dilakukan karena beban anggaran untuk infrastruktur jalan dan kesehatan telah dilakukan pada tahun anggaran sebelumnya. Untuk itu, sejumlah program-program penanganan pertanian dari sektor hulu hingga hilir akan digulirkan.
Setelah sektor pertanian dikelola dengan optimal, diharapkan tingkat kesejahteraan petani di daerahnya akan terangkat. “Seperti yang sudah sering disampaikan, pertanian dan penanganan kemiskinan akan digarap mulai tahun 2018. Potensi pertanian akan kita garap dengan serius sehingga ini akan meningkatkan kesejahteraan petani,” katanya.Sutjidra menambahkan, dengan infrastruktur, akses dan fasilitas sudah tersedia dengan baik, persoalan kemiskinan juga diyakini berkurang. Dari data BPS, Buleleng telah melakukan penanganan masalah kemiskinan sebesar 32 persen dari Rumah Tangga Sangat Miskin menjadi Rumah Tangga Sasaran. “Mereka sudah terangkat dari garis yang sangat miskin dan kinerja kita ditunjukkan data BPS kita telah berhasil menurunkan jumlah rumah tangga miskin menjadi rumah tangga sasaran sebesar 32 persen,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)