Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menjelang libur panjang ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan akibat intensitas hujan yang tinggi. Sebab, wilayah Bali saat ini tengah memasuki periode peralihan dari musim kemarau ke hujan.

“Kami menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, angin kencang dan kikat/petir,” ujar Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, M. Taufik Gunawan, Selasa (27/10).

Baca juga:  Polsek Gilimanuk Tahan Ribuan Kulit Kerang Tanpa Dokumen

Dijelaskan, tingginya intesitas hujan di Bali disebabkan oleh Indeks ENSO di NINO3.4: -0.95 yang berarti siginifikan terhadap peningkatan hujan harian di wilayah Indonesia. Selain itu, suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar antara 26-30C.

Kondisi air laut yang masih hangat memberikan kontribusi penguapan yang cukup untuk pembentukan awan-awan hujan. Apalagi, massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 850 mb (1.500 m).

Baca juga:  Cuaca Ekstrem, Potensi Gelombang Tinggi di Penyeberangan Padangbai dan Sanur

Oleh karena itu, bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan,, wisata bahari dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar wikayah pesisir untuk mewaspadai potensi angin kencang di Bali bagian selatan dan gelombang laut dengan ketinggian mencapai 2.0 meter atau lebih di Selat Bali, Selat Badung, Selat Lombok, Selat Alas bagian Selatan dan Samudera Hindia Selatan Bali hingga NTB. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *