Suasana pembukaan Festival Seni Bali Jani II, Sabtu (31/10) malam. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Operet bertajuk ‘’Malaikat Pencubit Jiwa’’ memeriahkan acara pembukaan Festival Seni Bali Jani (FSBJ) II Tahun 2020 di Gedung Ksirarnawa, Art Center, Sabtu (31/10) malam. Adilango (pergelaran) seni kolosal ini disajikan secara apik oleh Sanggar Kini Berseri yang berkolaborasi dengan komunitas seni SMA/SMK.

FSBJ II yang berlangsung sepekan mulai 31 Oktober hingga 7 November mendatang dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali Wayan Koster. ‘’Pandemi Covid-19 tidak saja berdampak pada dunia pariwisata dan perekonomian masyarakat Bali, tapi juga menimpa para seniman kita karena kehilangan kesempatan untuk manggung,’’ ujar Gubernur Koster.

Menurut Gubernur Koster, FSBJ II memberi arti penting bagi para seniman di Pulau Dewata pada masa pandemi. Tema yang diangkat yakni ‘’Candika Jiwa: Puitika Atma Kerthi’’, mengimplementasikan visi pembangunan Provinsi Bali 2018-2023 ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru’’.

Koster pun mengungkap cikal bakal munculnya FSBJ adalah dari ide sang istri yang juga pelaku seni modern, Ny. Ni Putu Putri Suastini Koster. Padahal, saat itu Gubernur asal Sembiran ini sedang kencang-kencangnya berupaya memperkuat dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali. ‘’Saat kampanye Pilgub 2018, beliau menyampaikan kepada saya, ‘Bli jangan cuma mewadahi seni tradisi saja. Di Bali, seni modern juga potensinya sangat besar yang belum mendapat peluang untuk berekspresi’,’’ tuturnya.

Baca juga:  Gubernur Koster Sebut Masih Ada Budaya Bali Terpendam

Dengan adanya FSBJ, lanjut Koster, maka Bali secara formal sudah memiliki dua wadah atau ruang untuk menampilkan seni di Bali. Di mana sebelumnya sudah ada Pesta Kesenian Bali yang menjadi ruang bagi seni tradisi. Baik PKB maupun FSBJ telah diwadahi dalam Perda Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali. Pihaknya berharap, FSBJ yang sekarang memasuki tahun kedua terus ditingkatkan kualitas penyelenggaraan maupun isinya. Begitu juga terus digeluti oleh para generasi muda yang potensial di Bali. ‘’Tiap tahun kita harus membuka diri, membuka dialog dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan FSBJ,’’ terangnya.

Baca juga:  Pohon Tumbang, Timpa Mobil Parkir di Goa Gajah

Koster menambahkan, FSBJ agar memunculkan ide-ide kreatif dan inovatif yang pada akhirnya memperkuat kebudayaan Bali, sehingga posisi Bali akan semakin kuat di mata nasional dan dunia internasional. Utamanya dalam mewujudkan Bali sebagai Padma Bhuwana atau Pusat Peradaban Dunia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Prof. Dr. I Wayan ‘’Kun’’ Adnyana, S.Sn., M.Sn. mengatakan, FSBJ II yang dibuka bertepatan dengan Tumpek Klurut atau hari kasih sayang krama Bali ini mengusung tagline #BaliArtsVirtual. Mengingat, FSBJ diselenggarakan secara virtual atau gabungan luring dan daring dalam rangka pemajuan seni modern, kontemporer dan karya-karya inovatif. FSBJ secara virtual dapat disaksikan melalui kanal YouTube Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Tema yang diangkat tahun ini bermakna semesta kreativitas terkini dalam mencandikan jiwa, spirit, taksu atau ide-ide cemerlang. ‘’Pelaksanaan FSBJ II di tengah pandemi Covid-19 dirancang sebagai upaya tetap menjaga roh kesenian Bali,’’ ujarnya.

Menurut Kun, FSBJ II tetap mengedepankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Format penyelenggaraan tahun ini diharapkan dapat menjangkau seluas-luasnya pengolahan virtual sebagai konsep elaborasi dan eksplorasi terkait estetik, stilistik, teknik artistik, dan tematik, serta wahana atau media baru terkait virtualisasi proses dan penyajian. Adapun materi FSBJ II yakni pawimba (lomba), adilango (pergelaran), megarupa (pameran), timbang rasa (sarasehan), beranda pustaka (bursa buku), dan Penghargaan Bali Jani Nugraha. Khusus Adilango melibatkan 45 sanggar/yayasan/komunitas seni se-Bali didukung 1.000 seniman dan pekerja seni. ‘’Adilango meliputi teater modern, tari kontemporer, musik, sastra dan film serta video mapping,’’ imbuhnya.

Baca juga:  Gubernur Koster Minta Bali Diprioritaskan Buka untuk Wisman

Acara pembukaan juga dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, para Kepala OPD di lingkungan Pemprov Bali, serta bupati/wali kota se-Bali. Diisi pula dengan penyerahan penghargaan bagi para pemenang lomba ogoh-ogoh se-Bali, lomba berkenaan pelaksanaan Jantra Tradisi Bali, serta lomba artikel jurnalistik dan kepemanduan wisata oleh Monumen Perjuangan Rakyat Bali. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *