BANGLI, BALIPOST.com – Mendekati pelaksanaan Pilbup Bangli yang tinggal sebulan lagi, seluruh penyelenggara dari tingkat kecamatan hingga kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) akan di-rapid test. Untuk penyelenggaraan rapid test bagi ribuan orang itu, anggaran yang disiapkan mencapai ratusan juta rupiah.
Menurut Ketua KPU Bangli, Putu Pertama Pujawan, Rabu (4/11) untuk pelaksanaan rapid tes tersebut, KPU Bangli telah menandatangani kesepakatan kerjasama dengan Rumah Sakit Umum (RSU) Bangli. Total yang akan di-rapid test sebanyak 5.558 orang.
Terdiri dari panitia pemilihan kecamatan (PPK) sebanyak 32 orang, panitia pemungutan suara (PPS) dan secretariat 432 orang, dan KPPS sebanyak 3.962 orang serta petugas keamanan TPS 1.132 orang. Rapid tes akan dilaksanakan mulai 7-23 November di RSU Bangli. “Pelaksanaan rapid test ini sesuai regulasi yang dikeluarkan KPU RI,” ujarnya.
Jika ada yang hasilnya reaktif, lanjut Pujawan, rumah sakit akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Bangli untuk dilanjutkan dengan tes swab. Proses tes swab akan dilaksanakan di masing-masing puskesmas atau bisa juga dilakukan di RSU Bangli.
Apabila hasil swabnya positif, yang bersangkutan akan dikarantina. Khusus untuk KPPS yang positif, akan dilakukan penggantian. “Untuk mencari penggantinya, kami akan koordinasi dengan lembaga pendidikan atau perguruan tinggi,” jelas Pujawan.
Disampaikan bahwa rapid test untuk PPK dan PPS sebelumnya sudah pernah dilaksanakan. Sedangkan untuk KPPS belum pernah.
Anggaran yang disediakan untuk pelaksanaan rapid tes, sebanyak Rp 800 juta. Sedangkan untuk pelaksanaan tes swab terhadap yang hasil rapid tesnya reaktif, tidak disiapkan anggaran karena akan langsung ditangani oleh pemerintah daerah. “Mengenai berapa kali nanti akan dilaksanakan rapid test, kami masih menunggu arahan lebih lanjut. Apa cukup sekali atau akan dirapid lagi,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)
bagaimana dg masyarakat.. mengapa tdk dilakukan test juga…saat yg tepat unt melakukan test secara massal.