DENPASAR, BALIPOST.com – Pada bulan September lalu, tiga kabupaten/kota di Bali tercatat mengalami peningkatan kasus COVID-19 yang cukup tinggi. Yakni, Denpasar, Badung, dan Gianyar.
Itu alasannya, sekitar 1.000 perwakilan berbagai lapisan masyarakat dari tiga kabupaten/kota tersebut dipilih menjadi relawan dalam penanganan COVID-19 dan mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan oleh Bidang Koordinasi Relawan Satgas Penanganan COVID-19. “Ini baru tahap I, tiga kabupaten/kota karena masuk 57 kabupaten/kota seluruh Indonesia prioritas dalam penanganan COVID-19, yang mengalami peningkatan kasus cukup tinggi di bulan September,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin disela-sela pembukaan pelatihan relawan wilayah Bali, di Sanur, Denpasar, Senin (9/11).
Rentin mengaku sudah meminta kepada Satgas Nasional agar pelatihan relawan tidak berhenti di 3 kabupaten/kota tersebut. Namun bisa diperluas lagi pada tahap kedua, dengan jumlah relawan tidak terhingga. “Memang tahap awal hanya 3 kabupaten/kota karena target Nasional. Kita di Bali membreakdown-nya ke seluruh wilayah di provinsi Bali,” imbuhnya.
Masyarakat luas, menurut Rentin, semuanya bisa menjadi relawan. Nantinya, mereka akan menjadi duta atau agen perubahan perilaku. Setelah mendapatkan pelatihan, mereka diharapkan memiliki pemahaman yang tepat terkait penanganan COVID-19.
Para relawan dengan sadar secara otomatis akan bergerak untuk melakukan sosialisasi serta pemantauan protokol kesehatan 3M terkait penanganan COVID-19, mulai dari lingkungan terdekat mereka. Yaitu lingkungan keluarga hingga ruang lingkup yang lebih besar. Protokol 3M yang dimaksud adalah memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta rajin mencuci tangan. “Kegiatan para relawan nanti dilaporkan ke Satgas Nasional dalam bentuk aplikasi InaRisk Personal,” pungkasnya. (Rindra Devita/balipost)