GIANYAR, BALIPOST.com – KONI Gianyar memiliki atlet unggulan yang terjaring dalam program Pusat Latihan Atlet Gianyar (Puslag). Mereka ini diharapkan melakukan serangkaian uji coba, baik di Bali maupun ke luar Bali pada 2021. Selanjutnya, KONI Gianyar melakukan evaluasi terhadap grafik prestasi atlet.
Jika prestasinya meningkat, maka akan dipertahankan masuk dalam program Puslag. Sebaliknya, kalau prestasinya makin jeblok, otomatis akan digantikan atlet debutan baru sebab KONI Gianyar melakukan program promosi dan degradasi.
Ketua Harian KONI Gianyar Wayan Rutawan, di Gianyar, Senin (9/11) menuturkan, keputusan itu diambil setelah melalui rapat yang digelar pada pekan silam. Selama pandemi Covid-19 persisnya pada 2020 ini, atlet hanya terpaku pada latihan melulu. Rutinitas latihan tentu membosankan bagi seorang atlet. Oleh sebab itu, mereka ingin mengukur prestasi selama berlatih.
“Kami sarankan mereka melakukan uji coba. Seandainya di Bali tidak ada event atau kejuaraan, dipersilahkan mengikuti turnamen di luar Bali,” pesan Rutawan. Dijelaskannya, selama ini KONI Gianyar menaungi 41 pengkab cabor, dan seluruh atlet yang masuk Puslag supaya melakukan latih tanding. “Wujud latih tanding tergantung dari cabor masing-masing,” ucapnya.
Dia mencontohkan, untuk cabor kempo, seluruh kabupaten dan kota di Bali, para kenshinya siap bertarung. Karena itu, Perkemi Gianyar akan menggelar kejuaraan Antar Sang Juara. Sedangkan, untuk cabor binaraga, atlet Puslag akan mengikuti Kejurnas di Bandung pada Maret 2021, sekaligus sebagai ajang Seleknas SEA Games. “Tim gateball Gianyar mengikuti Kejurnas ke Lombok sejak Jumat (6/11),” kata dia.
Rencananya, tim biliar Gianyar akan turun pada turnamen internasional di Bali, pada Desember. Yang membanggakan, Pemkab Gianyar telah mengucurkan dana kepada KONI Gianyar. Tujuannya, untuk aktivitas keolahragaan pada 2021, seperti uang pembinaan atlet, dana try out, penyelenggaraan kejuaraan, serta program Puslag tetap digulirkan.
Rutawan berniat mengadakan tes fisik pada Januari 2021, sekaligus memberlakukan promosi dan degradasi. “Bagi atlet yang stamina dan fisiknya masih bugar, tetap dipertahankan masuk dalam program Puslag. Namun jika fisiknya merosot otomatis dicoret dan digantikan atlet pengganti,” tutur Rutawan. (Daniel Fajry/Balipost)