SEMARAPURA, BALIPOST – Kebutuhan daging sapi untuk konsumsi, terlebih pada momen tertentu di Indonesia cukup besar. Pasokan yang terbatas, tak jarang menyebabkan harga jualnya melonjak dan bertengger pada kategori mahal. Supaya tak terus berlarut, pemerintah pusat pun menggenjot peningkatan populasi dengan Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab) melalui inseminasi buatan (IB).
Khusus untuk Kabupaten Klungkung, tahun ini ditarget belasan ribu ekor. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian Klungkung, Ida Bagus Juanida. Mantan Kepala Kantor Ketahanan Pangan Klungkung ini menyebutkan berdasarkan data terakhir, populasi sapi betina produktif di Kabupaten Klungkung mencapai 27.767 ekor dan khusus di Nusa Penida terdapat sebanyak 16.346 ekor. Dari angka itu, ditargetkan aseptor IB mencapai 13 ribu ekor. Itu lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya 10 ribu. “IB ini sebagai upaya percepatan peningkatan jumlah populasi. Tahun ini dapat target belaaan ribu,” jelasnya.
Pengembangbiakan sapi saat ini, sambung dia hampir 95 persen masih melalui kawin suntik. Bahkan, untuk di kawasan Nusa Penida ada yang tak tersentuh cara itu. Penyebabnya karena kondisi geografis yang cukup berat dan sulit dijangkau. “Ini yang dikejar untuk bisa tersentuh IB,” katanya.
Guna memuluskan program nasional ini, diperlukan edukasi berkelanjutan ke petani. Hal ini pun sudah direalisasikan. Mendukung program ini juga, ketersediaan pakan ternak harus mencukupi. Hal ini dinilai tidak menjadi persoalan. “Untuk pakan belum menjadi masalah. Itu masih biaa terpenuhi,” tandas birokrat asal Kecamatan Dawan ini. (Sosiawan/balipost)