Petugas mengevakuasi korban lakalantas di Kekeran. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Lakalantas maut kembali terjadi di Buleleng. Tepatnya di jalan Seririt-Pupuan (Tabanan) Km 33.100 tepatnya di Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu.

Dari kejadian ini, 1 orang meninggal dunia akibat luka parah yang dialami. Selain itu, 3 orang luka-luka serius, dan 3 orang lainnya dilaporkan selamat dari maut.

Kapolsek Busungbiu AKP Gede Budiartha seizin Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa Kamis (12/11) membenarkan telah terjadi lakalantas itu. Budiartha menyebut, dari pemeriksaan di lokasi kejadian, mobil DK 1298 WF dikemudikan oleh Riyanto asal Lumajang, Jawa Timur yang mengangkut sebanyak 6 penumpang mengalami lakalantas. Dalam mobil itu terdapat Abdul Azis, Abdul Malik, Khoirus, Ahmad Zainurozikin, Nurhidayat, dan Abdul Hadi.

Baca juga:  Lakalantas di Desa Tiga, Lansia Meninggal Dunia

Sebelum kejadian, mobil ini datang dari arah Pupuan menuju Seririt pada Rabu (11/11) sekitar pukul 20.00 wita. Di lokasi kejadian, tiba-tiba mobil hilang kendali.

Pengemudi gagal memperlambat laju kendaraan. Justru kendaraan melesat liar keluar jalur diikuti oleng ke sebelah kiri jalan.

Naas, mobil tersebut akhirnya terjun ke jurang dengan kedalaman sekitar 7 meter. Akibatnya, pengemudi bersama penumpang terjepit di dalam mobil.

Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke Polisi untuk mendapatkan penanganan. “Benar terjadi lakalantas, pengemudi dan penumpang tertahan di dalam mobil, kami bersama Personel Basarnas melakukan evekuasi korban,” katanya.

Baca juga:  Mancing di Situbondo, Nelayan Hanyut hingga Selat Bali

Dari evekuasi itu diketahui, 1 orang penumpang, Abdul Hadi asal Jember meninggal dunia. Korban ini meninggal dunia setelah terjepit di dalam mobil hingga terluka parah.

Selain itu, pengendara mobil Riyanto dan 2 penumpang yaitu Abdul Azis dan Nurhidayat mengalami luka-luka dan masih dirawat di rumah sakit.

Sedangkan, penumpang lain dilaporkan selamat. “Pengemudi itu terluka parah dan belum sadar, serta dua penumpang masih dirawat di rumah sakit,” jelasnya.

Baca juga:  Diduga Epilepsi, Petani Tewas di Sawah

Terkait penyebab kecelakaan, Budiartha menyebut, dari keterangan saksi dan pemeriksaan di loaksi kejadian, diduga pengemudi kurang hati-hati saat berkendara. Ini dikuatkan dengan keterangan saksi sebelum kejadian, mobil melaju dengan kecepatan tinggi, sehingga karena kurang hati-hati terjadi lakalantas OC. “Dugaan sementara ini karena pengemudi kurang awas dan memacu kendaraan kecepatan tinggi, kasusnya masih diselidiki. Kendaraan sudah dievakuasi dan diamankan di Makopolsek Busungbiu,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *