Suasana tes Swab yang dilaksanakan di wantilan Pura Dalem Desa Adat Tebongkang pada Jumat pagi. (BP/dok)

GIANYAR, BALIPOST.com – Warga Banjar Tebongkang, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud yang tertular COVID-19 terus bertambah. Bahkan sudah tercatat 32 orang positif dalam satu banjar tersebut.

Kondisi ini terjadi usai upacara pernikahan dan penguburan jenazah (pemakaman) di banjar setempat beberapa waktu lalu. Dinas kesehatan Gianyar pun langsung terjun ke lokasi tersebut, melakukan tes swab kepada puluhan warga pada Jumat (13/11).

Puluhan warga sudah berkumpul di wantilan Pura Dalem Desa Adat Tebongkang pada Jumat pagi, sekitar pukul 06.30 wita. Petugas Dinas kesehatan mencatat warga yang mengikuti tes swab sebanyak 70 orang.

Baca juga:  Ida Pedanda Gde Made Tembau Passed Away

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, dr Ida Ayu Cahyani menjelaskan upaya ini dilakukan pascadiketahui adanya peningkatan kasus di Banjar Tebongkang. Petugas pun melakukan uji swab ini untuk mengetahui sebaran kasus warga yang tertular COVID-19. “Karena ini sebuah pandemi, kita selesaikan berdasarkan epidemiologi. Semua kasus terkonfirmasi harus masuk karantina,” katanya.

Dikatakan pihaknya akan menyisir secara ketat setiap warga yang kontak dengan warga positf COVID-19. Pihaknya pun memperkirakan ada raturan warga yang akan di swab. “Perluasan tracing dengan tes Swab terhadap kontak erat. Dengan target, 1 terkonfirmasi positif kontak erat dengan 20 orang. Sehingga jumlah yang harus di swab sekitar 430-an, termasuk tamu yang hadir saat acara,” bebernya.

Baca juga:  Gianyar Catatkan Kasus Baru Positif COVID-19 Setelah Sepekan Nihil, 3 Diantaranya Sempat Pelatihan di Sukabumi

Pihaknya juga meminta meminta tim GTPP COVID -19 Desa Singakerta bersama Satgas Gotong Royong Desa Adat Tebongkang membatasi mobilisasi wilayah. Upaya ini penting dilakukan untuk memperkecil perluasan.

Kepada masyarakat, dr. Cahyani mengingatkan agar lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Karena ini dalam satu wilayah, guna memperkecil kemungkinan penularan harus dilakukan pembatasan mobilisasi masuk maupun keluar,” jelasnya.

Ia mengaku sudah berupaya keras menghentikan penularan. Pihaknya pun berharap dalam satu hingga dua minggu ke depan tidak ada lagi penambahan warga yang terpapar.

Baca juga:  Tak Satu Jalur dengan Pemerintah Pusat, Koster Sebut Punya Cara untuk Lobi Anggaran

Ditegaskan saat ini tim surveilance sedang melakukan investigasi kasus ini. “Kita harapkan seminggu dua minggu kedepan tidak ada penularan tambahan. Terutama tidak sampai ada kematian,” harapnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *