Menpora Zainudin Amali saat meninjau Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Sabtu (14/11/2020). (BP/Dokumen)

GIANYAR, BALIPOST.com – Menjadi tuan rumah Piala Dunia (PD) U-20 merupakan momen bersejarah sekaligus event akbar. Bahkan, 10-20 tahun lagi Indonesia belum tentu menjadi tuan rumah lagi Piala Dunia sepak bola.

Oleh sebab itu, masyarakat Bali wajib mendukung penyelenggaraan event bergengsi ini. Itu dilontarkan Menpora Zainudin Amali, saat meninjau penggarapan proyek Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (14/11).

Stadion Dipta ini akan dipakai venue utama hajatan Piala Dunia U-20, pada Mei-Juni 2021. Sejauh ini, kata Menpora Zainudin, belum dipastikan venue utama yang akan dipakai upacara pembukaan (opening ceremony).

Baca juga:  Gubernur Serahkan Remisi HUT ke-76 RI

Namun, seluruh stadion termasuk Kapten I Wayan Dipta sama-sama berpeluang. “Saya kira upacara pembukaan Piala Dunia tidak semeriah hajatan multievent seperti Asian Games, maupun SEA Games, tetapi spontan dibuka dengan laga perdana,” ucap Menpora Zainudin.

Dijelaskannya, pengerjaan Stadion Dipta ini baru saja dimulai, dan belum bisa dipantau progres maupun tahapan perampungannya. “Yang jelas, proyek renovasi Stadion Dipta ini berlangsung selama enam bulan,” terangnya.

Menpora terus memantau perkembangan maupun progres pengerjaan Stadion Dipta. Malahan, dirinya bersama menteri PUPR kembali akan meninjau ke Stadion Dipta, pada Januari 2021.

Baca juga:  BNI Salurkan CSR ke Ratusan Nelayan dan Pekerja Pariwisata

Ia mengakui, Bali sebagai daerah tujuan wisata (DTW), tentu mampu menyedot penonton yang melimpah. Hanya, Zainudin belum berani memastikan apakah pandemi COVID-19 akan berakhir pada Mei-Juni 2021. “Kami tetap berharap akhir 2020 ini, Indonesia segera bebas dari wabah virus corona,” ungkapnya.

Ia pun meminta kepada masyarakat Pulau Dewata, agar ikut berpartisipasi mensukseskan hajatan akbar ini. Apalagi, penyelenggaraan termasuk rehab stadion ini kerjasama mulai Pemkab Gianyar, bersama Pemprov Bali, termasuk Pemerintah Pusat.

Dia menegaskan, kapasitas Menpora selaku penyelenggara Piala Dunia, sedangkan PUPR sebagai pihak yang menyiapkan infrastruktur. “Jika melihat semangat dari PUPR bersama kontraktor dalam pengerjaan Stadion Dipta ini, kami optimis rampung sesuai dengan jadwal,” kata dia.

Baca juga:  Ini Jumlah Tuntutan Pidana Kasus Korupsi PNPM-MP

Ia berpendapat, seluruh venue utama memenuhi standar internasional, serta memiliki keunikan dan kelebihan. Kelebihan Stadion Dipta berada di daerah wisata, sehingga penonton bisa menyaksikan sepak bola sambil berwisata.

Yang membanggakan, event akbar Piala Dunia U-20 masuk dalam kalender Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). “Selama ini Indonesia masih tetap dipercaya menjadi tuan rumah, sekaligus penyelenggara Piala Dunia U-20,” jelas dia. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *