NEGARA, BALIPOST.com – Akibat hujan deras, sebuah bangunan rumah di pinggir Sungai Ijogading, Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur amblas. Beruntung musibah itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Namun karena belum ada penanganan, kondisi senderan sungai itu masih rapuh dan berpotensi merembet ke bagian lain di permukiman padat tersebut. Rumah milik Andi Rahman (38) saat ini masih dalam kondisi jebol.
“Saya tutup saja seadanya, tidak ada biaya perbaiki senderan, kondisi (ekonomi) seperti ini pak. Reruntuhan bangunan juga masih dibawah,” terang Andi ditemui Senin (16/11).
Saat kejadian sebulan lalu, Andi sedang berdagang di warung kaki lima jauh dari rumah. Malam itu hanya ada istri dan kedua anaknya yang masih balita di dalam rumah.
Beruntung saat itu, istri dan anaknya berada di kamar depan. Andi baru mengetahui bagian rumahnya roboh saat pulang dan mendapati istrinya menangis.
Warga di sekitar lokasi masih dirundung was-was. Termasuk Andi yang pasrah dengan kondisi rumahnya hancur sebagian.
Pasalnya senderan Sungai Ijogading yang melindungi tebing sisi Timur sungai sudah mulai retak. Kejadian ini juga telah disampaikan ke Kelurahan dan sempat ada pengecekan di lokasi.
Warga juga telah membuat proposal bantuan bencana sesuai anjuran dari Kelurahan namun belum terealisasi. Warga berharap agar ada penangan agar tidak semakin merembet. Mengingat di bantaran sungai tersebut juga banyak rumah-rumah penduduk.
Di sepanjang pinggiran Sungai Ijogading di Ketugtug ini, sekitar 10 tahun lalu sudah pernah dibangun senderan. Namun hanya beberapa bulan, hancur tersapu banjir termasuk di pinggir Kantor BPD Bali Cabang Negara.
Di bagian pinggir BPD dan sisi timur sudah dibangun permanen lagi. Hanya saja di belakang yang banyak lahan warga belum ada perbaikan. Padahal di titik tersebut banyak permukiman warga.
Dari pengamatan, selain bagian rumah warga, jebolnya senderan juga mengakibatkan sebagian rabatan jalan juga amblas. (Surya Dharma/balipost)