Tim juri dari Kemenparekraf mengunjungi Desa Adat Cau Belayu yang merupakan desa pendampingan Poltekpar Bali. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Perkembangan Desa Cau Belayu Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan menjadi desa wisata, mendapat respon positif dari berbagai stakeholder terkait. Pada Selasa (17/11), desa wisata dampingan Politeknik Pariwisata Bali (Poltekpar Bali) divisitasi oleh Tim Juri Seleksi Pendampingan Desa Wisata terbaik Kemenparekraf.

Adapun juri pada visitasi ini yakni Lia Afriza, SE., M.M dan Retno Dewanti, S.Si.M.M.Ph.D. Selain tim Juri hadir pula Direktur Poltekpar Bali Drs. Ida Bagus Putu Puja, ST., M.Kes, dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Dr. Ni Made Eka Mahadewi, M.Par., CHE., CEM beserta Tim Pendampingan Desa Wisata Cau Belayu Poltekpar Bali.

Baca juga:  Poltekpar Rayakan Dies Natalis ke-44, Mahasiswa Diharap Teladani Nakula-Sadewa

Kegiatan ini disambut oleh masyarakat lokal yang terdiri dari kepala desa, jero bendesa, tokoh adat, BPD, Bumdes, Pokdarwis, Pemuda, dan perwakilan perempuan. Sebagai bukti hasil pendampingan yang dilakukan oleh Poltekpar Bali, masyarakat lokal yang tergabung dalam kelompok sadar wisata Desa Cau Belayu berinisiatif menampilkan hasil kreativitasnya. Seperti teh kayu manis, ukiran kayu, minuman tradisional arak dan produk unggulan desa lainnya.

Ni Made Tirtawati, S.Si., M.Par. selaku Ketua Tim Pendampingan Desa Wisata Poltekpar Bali melaporkan bahwa terpilihnya Desa Cau Belayu menjadi dampingan Poltekpar Bali diawali dari adanya kajian mahasiswa Program Studi Manajemen Kepariwisataan Poltekpar Bali. Kegiatan visitasi ini dilakukan secara langsung di lokasi rumah penduduk Desa Cau Belayu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga:  MTH Poltekpar Bali Gelar Pelatihan Barista hingga Flambee di Candidasa

Menarik, pada kegiatan visitasi ini, tim juri juga melakukan tinjauan lapangan ke salah satu potensi yang diangkat yakni menaiki becak yang dimiliki warga masyarakat lokal menuju tempat pembuatan arak.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa Cau Belayu, I Putu Eka Jayantara menyampaikan rasa bangga dan sekaligus mengapresiasi segala usaha Poltekpar Bali hingga akhirnya desanya berhasil menjadi dua puluh desa wisata terpilih yang divisitasi oleh tim juri. Namun, ia berharap sebagai sebuah desa wisata rintisan pendampingan masih sangat diperlukan.

Pada sambutannya, Direktur Poltekpar Bali Drs. Ida Bagus Putu Puja, ST., M.Kes., berharap masyarakat Desa Wisata Cau Belayu agar benar-benar memperhatikan perkembangan desanya. Jangan sampai dengan adanya pariwisata masuk ke desa, justru malah menambah permasalahan.

Baca juga:  Pelaku Pariwisata Kecewa! Penerbangan Singapore Airlines ke Bali Ditunda

“Kami berharap masyarakat harus mau belajar, jangan selalu melihat pariwisata dari sisi ekonomi semata. Namun bagaimana dengan berkembangnya pariwisata di desa kita bisa melestarikan lingkungan dan meningkatkan kualitas kehidupan dari banyak sisi,” harapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Tim Juri Kemenparekraf bahwa sangatlah penting untuk memperkuat tata kelola dalam pengembangan desa wisata. Tata kelola inilah yang nantinya akan turut menentukan kesuksesan dari pengembangan desa wisata ke depan. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *