Wagub Bali, Cok Ace. (BP/rin)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemprov Bali telah meluncurkan dan melakukan verifikasi protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment) dibantu oleh industri pariwisata. Protokol kesehatan CHSE tersebut wajib diterapkan di seluruh sektor pelayanan publik dengan menekankan pada faktor kebersihan, kesehatan, keamanan dan memperhatikan lingkungan.

“Hal ini kita lakukan dengan harapan Bali mendapatkan ‘trust’ atau rasa percaya dari wisatawan sebagai destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi,” ujar Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di Nusa Dua, Kamis (19/11).

Baca juga:  Dari Beraksi Sejak COVID-19 Tokoh Agama Ditangkap hingga Tiga Hari Cetak Rekor Baru!!!

Menurut pria yang akrab disapa Cok Ace ini, implementasi protokol kesehatan di semua sektor harus menjadi fokus semua pihak. Kesempatan hanya bisa diraih, jika Bali dapat memberikan jaminan kepada para wisatawan bahwa mereka aman dari resiko terjangkit COVID-19 selama berada di Pulau Dewata. Pemprov Bali sendiri telah berupaya melakukan penanganan COVID-19 dengan baik. Mengingat sampai saat ini belum ditemukan vaksin dan obat dari wabah penyakit tersebut.

Baca juga:  Buka untuk Wisman, Seratusan Unit Usaha Pariwisata di Denpasar Sudah Kantongi Sertifikat CHSE

“Pemprov Bali fokus kepada pengendalian timbulnya kasus baru, peningkatan kesembuhan dan pengendalian angka kematian,” imbuhnya.

Selain penanganan dari aspek kesehatan, lanjut Cok Ace, upaya pemulihan perekonomian juga dilakukan demi keberlangsungan kehidupan masyarakat. Gubernur Bali bersama Bupati/Walikota se-Bali telah bersepakat untuk melaksanakan aktivitas masyarakat yang produktif dan aman COVID-19 secara bertahap, selektif, dan terbatas dengan melaksanakan Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru.

Antaralain dengan membuka pariwisata bagi wisatawan nusantara, serta melaksanakan program We Love Bali dengan menggerakkan wisatawan lokal. Hal ini dilakukan serangkaian mempersiapkan pariwisata Bali untuk menerima kunjungan wisatawan, dengan melaksanakan verifikasi fasilitas dan daya tarik wisata.

Baca juga:  Puluhan Bangunan di Badung Terdampak Gempa

“Kita belum mengetahui dengan jelas negara mana saja yang akan membuka pembatasan mereka atau apakah negara mereka mampu menanggulangi kasus positif COVID-19 dengan baik. Maka target wisatawan yang akan digarap dalam waktu dekat ini adalah wisatawan domestik terlebih dahulu,” paparnya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *