JAKARTA, BALIPOST.com -Dalam rangka mendukung Program Satu Juta Rumah, BTN telah memberikan dukungan pembiayaan untuk 370.173 unit rumah atau senilai Rp 39,01 triliun. Dukungan tersebut terdiri atas penyaluran KPR Subsidi untuk 246.062 unit rumah dan pemberian KPR Non-subsidi untuk 124.111 unit rumah. Demikian diungkapkan Dirut BTN Maryono saat paparan kinerja semester pertama di Jakarta, Senin (24/7).
Maryono mengatakan, BTN akan memberikan dukungan pembiayaan perumahan untuk 666.000 unit rumah dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah. Target tersebut terdiri atas penyaluran KPR Subsidi untuk 504.122 unit rumah dan KPR Non-subsidi untuk 161.878 unit rumah.
Perseroan, jelas Maryono, terus memaksimalkan peran utama sebagai integrator Program Satu Juta Rumah pada setiap momentum yang ada. “Kami akan terus berinovasi memberikan kredit dengan pelayanan dan fasilitas terbaik kepada para nasabah, termasuk KPR Subsidi dan KPR Non-subsidi dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah,” papar Maryono.
Maryono memaparkan, pertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN masih ditopang peningkatan kredit perumahan. Jenis kredit yang menempati 90,04% dari total pinjaman perseroan tersebut naik 17,68% yoy dari Rp135,74 triliun pada Juni 2016 menjadi Rp159,73 triliun di bulan yang sama tahun ini.
Kenaikan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi pun, kata Maryono, menjadi penyumbang terbesar pada pertumbuhan kredit perumahan BTN. Per Juni 2017, KPR Subsidi Bank BTN naik 28,34% yoy dari Rp 49,86 triliun menjadi Rp 63,99 triliun. Kenaikan juga terpantau pada KPR Non-subsidi yang tumbuh 11,09% yoy dari Rp 57,15 triliun pada kuartal II/2016 menjadi Rp 63,49 triliun di periode yang sama tahun ini.
Secara total, KPR dan kredit pemilikan apartemen (KPA) Bank BTN tumbuh di level 19,13% yoy per akhir Juni 2017. Posisi pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan KPR dan KPA perbankan nasional yang naik 7,69% yoy per Mei 2017 (data OJK). Dengan kinerja penyaluran tersebut, Bank BTN kini masih memimpin pangsa pasar KPR yakni sebesar 35,4% per 31 Maret 2017 dan pangsa pasar KPR FLPP sebesar 95,77% per Juni 2017.
BTN juga mencatatkan peningkatan penyaluran kredit konstruksi sebesar 18,2% dari Rp19,95 triliun pada periodee yang sama tahun lalu menjadi Rp 23,58 triliun. Selain kredit perumahan, kredit non-perumahan pun tumbuh 30,15% yoy dari Rp 13,57 triliun pada pertengahan tahun lalu menjadi Rp 17,66 triliun di periode yang sama tahun ini. (Nikson/balipost)