MANGUPURA, BALIPOST.com – Upaya mencegah klaster baru COVID-19 pengamanan Pilkada Serentak dilakukan Polres Badung, diantaranya diberikan perlengkapan APD. Selain itu juga disiapkan personel pengganti jika ada yang suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius.
“Kami ketat melakukan proteksi di internal, jangan sampai muncul klaster baru COVID-19 pilkada dari personel Polri. Ini yang kami terus sampaikan ke anggota,” tegas Kabagops Polres Badung Kompol Wayan Suana, Senin (23/11).
Untuk teknis saat pencoblosan, kata Kabagops Suana, pemilih menyalurkan hak pilihnya sesuai aturan dari KPU. Anggota Polri yang bertugas di TPS melakukan pengamanan dan pemantauan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes).
Jika ada pemilih suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celcius langsung diarahkan ke bilik khusus untuk melakukan pencoblosan. Usai memilih, polisi berkoordinasi dengan tim medis dari Dinas Kesehatan Badung akan melakukan proses selanjutnya. “Warga tersebut akan dibawa dengan ambulans. Apakah di Swab tes dulu atau langsung dikarantina. Itu wewenang dari dinas kesehatan,” ujarnya.
Berkaitan jumlah personel, menurut mantan Kapolsek Petang ini, Polres Badung di-back up Polda Bali sebanyak 300 personel. Untuk 270 orang akan digeser ke masing-masing TPS bergabung dengan personel Polres Badung.
Sedangkan 30 personel standb bergabung dengan anggota polres. Rencananya satu peleton standby di polres. Sementara satu peletonnya lagi standby di wilayah Abiansemal. “Begitu dikerahkan ke TPS, masing-masing anggota disiapkan alat tulis, buku panduan sebagai bekal mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan, SOP tugas di lokasi. Selain itu diberikan masker, sarung tangan, face shield, kacamata, dan vitamin untuk jaga kondisi,” ungkapnya.
Pemeriksaan awal juga dilakukan terhadap anggota polda saat tiba di polres. “Kalau suhu tubuhnya di atas normal maka langsung diganti. Ini juga berlaku bagi anggota polres,” tandas Suana.
Begitu juga saat seluruh personel yang terlibat pengamanan di TPS akan dikumpulkan dulu di Lapangan Mengwi yang mampu menampung ribuan orang. Tentu saja penerapan prokes dilakukan, mulai cuci tangan di pintu masuk, cek suhu tubuh dan diatur jarak antar anggota di lapangan.
“Pengawasan prokes kami lakukan ketat. Jangan sampai kita memunculkan klaster baru. Kami mulai dari diri sendiri, olahraha teratur, minum vitamin, berjemur, cuci tangan, pakai masker, jaga jarak dan minum vitamin. Mari kita gaungkan prokes ini dan jangan berhenti,” ujarnya.
Yang tidak kalah penting adalah anggota Polri harus netral. Jika ada yang melanggar akan ditindak sesuai aturan berlaku dan diproses Propam. (Kerta Negara/balipost)