DENPASAR, BALIPOST.com – Sebelumnya, para peserta mengikuti kursus pelatih sepak bola lisensi B PSSI modul pertama, pada 18-31 Oktober lalu. Mereka kembali mengikuti kursus pelatih lisensi B modul kedua, yang dimulai pada Senin (23/11) dan berakhir sampai dengan Minggu (6/12).
Ketua Departemen Sepak Bola Asprov PSSI Bali, Nasser Atthamimy, di Denpasar, Senin (23/11) menuturkan, total peserta yang mengikuti kursus 29 orang. Para peserta ini menerima teori di hotel, sedangkan praktiknya di Lapangan Yoga Perkanthi, Jimbaran. Tim instruktur terdiri atas Emral Abus, didampingi asisten Jessie Mustamu.
Instruktur tamu bidang medis dr. Virsa, instruktur tamu bidang psikologi Kumala Windya Rochani, instruktur tamu bidang fisik Kartono Pramdhan, serta seorang instruktur tamu Heru Sugiri. Nasser menegaskan, pemegang lisensi B ini berhak menjadi asisten pelatih di tim profesional Liga 1. Sedangkan untuk tim kontestan Liga 2, pemegang lisensi B ini berhak menjadi pelatih kepala.
Ketua Asprov PSSI Bali Ketut Suardana menyambut gembira Bali ditunjuk menjadi tuan rumah kursus lisensi B. Hal ini memberikan kepercayaan kepada Bali menjadi penyelenggara kursus kepelatihan sepak bola. Ke depan, Suardana berharap kursus lisensi A bisa diselenggarakan di Pulau Dewata.
Diakuinya, selama ini Bali belum bisa menjadi penyelenggara atau tuan rumah kursus lisensi A, disebabkan kurangnya fasilitas lapangan sepak bola. Untuk itu, dirinya berharap renovasi venue utama Piala Dunia U-20 Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, berikut empat lapangan pendamping yakni Stadion Ngurah Rai, Kompyang Sujana, Tri Cakti Legian, serta Samudra Kuta sedang direnovasi, guna memenuhi standar federasi sepak bola internasional (FIFA).
Suardana menerangkan, peningkatan kualitas SDM melalui kursus pelatih, termasuk kursus wasit dan juri diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan teknik permainan klub-klub sepak bola di Bali. Karena itu, Suardana mengajak kepada insan pelatih supaya menyaksikan suguhan teknik sepak bola modern, yang disajikan pesepak bola dunia junior U-20. “Kami ingin pelatih sepak bola di Bali mengikuti perkembangan teknik dan peraturan sepak bola dunia,” ucapnya.
Suardana mengajak segenap pecinta sepak bola di Bali supaya berduyun-duyun menyaksikan tim-tim raksasa dunia yang merumput di Pulau Seribu Pura ini. “Saya membandingkan animo penonton di Bandung dan Surabaya selalu membludak, jika yang tampil tim luar negeri. Namun sebaliknya jika mereka tampil di Bali, penontonnya minim,” tuturnya. (Daniel Fajry/balipost)