Plang Alun-alun Gianyar ditutup plastik. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Proyek penataan lapangan Astina dan Padestrian Kota Gianyar akan rampung Desember 2020 mendatang. Plang untuk nama “Alun-Alun Gianyar” pun sudah terpasang.

Hanya dalam tulisan dengan aksara Bali itu banyak menuai kritikan netizen di media sosial. Gara-garanya ada kekeliruan dalam penulisan.

Tulisan aksara Bali yang keliru itu pun langsung ditutup plastik pada Selasa (24/11). Menyikapi kekeliruan tulisan aksara Bali ini, Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengaku akan berkordinasi dengan penyuluh bahasa Bali untuk penulisan aksara Bali yang tepat.

Dikatakan bila memang terjadi kekeliruan dalam penulisan aksara Bali, pihaknya akan segera melakukan koreksi. “Sudah saya konsulkan ke penyuluh bahasa Bali, kalau salah akan segera dikoreksi,” katanya dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

Baca juga:  Razia di Canggu, Banyak WNA Tanpa Helm Terjaring

Menurutnya kekeliruan ini bukan persoalan besar, apalagi penataan lapangan Astina belum diresmikan karena pengerjaan masih dilakukan oleh Kontraktor PT. Tunas Jaya Sanur hingga Desember mendatang. Pantauan Selasa juga masih terlihat sejumlah buruh melakukan pengerjaan.

Koordinator Penyuluh Bahasa Bali, Provinsi Bali I Wayan Suarmaja dikonfirmasi mengaku sudah melihat postingan di media sosial terkait tulisan aksara Bali untuk Alun-alun Gianyar. Dikatakan memang ada sedikit kekeliruan dalam penulisan aksara Bali.

Baca juga:  Tak Henti Olah Kreatif di Masa PPKM

“Uger-uger itu ada kekeliruan sedikit, kekeliruan itu pada uger-uger kata Gianyar. Harusnya Gianyar itu menggunakan nania (gantungan-red) di bagian Gia. Kalau dalam satu kata ada i dan a diganti dengan nania,” katanya.

Sementara terkait tulisan alun-alun yang terbaca Halun-alun, Suarmajaya menilai hal itu tidak menjadi persoalan. Dijelaskan untuk penulisan nama dalam aksara Bali, bisa menggunakan aksara ha. “Karena nama, jadi boleh saja. Tinggal Gianyar-nya saja yang tinggal diperbaiki lagi sedikit,” jelasnya.

Proyek penataan lapangan Astina sudah dimulai sejak 20 Mei 2020. Proyek yang berlangsung selama 210 hari kalender ini menghabiskan anggaran Rp 22,2 miliar. Sejumlah penataan sudah nampak rampung, seperti pemasangan patung Panca Pandawa.

Baca juga:  Angkat Tema Sosial, Agung Wirasutha Rilis "Bogbog"

Di kawasan alun alun itu juga terpasang air mancur, serta di percantik dengan penataan tanaman hias. Meski proyek ini belum selesai, namun sudah banyak warga yang antusias mengunjungi alun-alun Gianyar ini saat malam.

Para pengunjung pun terpukau dengan penataan lapangan yang menghabiskan anggaran puluhan miliar rupiah itu. Banyak yang sengaja datang untuk selfie pada wajah baru kota Gianyar ini. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *