Petugas mengambil sampel swab dari salah satu ASN di Badung. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Setelah lama tidak ada aktivitas budaya akibat pandemi COVID-19, Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala kini difungsikan sebagai tempat Swab test bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Badung. Mulai Senin (30/11), lobby gedung mewah yang bertaraf internasional itu didatangi puluhan pegawai yang mendapat jadwal Swab.

Kabag Perlengkapan dan Perawatan (Perwat) Setda Badung, Ida Ayu Indah Gustari, saat dikonfirmasi Selasa (1/12) tak menampik pelaksanaan Swab test yang diselenggarakan pemerintah setempat memanfaatkan gedung budaya. “Semua itu sudah dilakukan sesuai SOP, dan akan disterilkan jika sudah selesai digunakan,” katanya.

Menurutnya, penggunaan gedung sebagai tempat swab telah mendapat restu pimpinan, sehingga tidak menjadi masalah ke depanya. Selain di Balai Budaya, Swab bagi pegawai juga dilaksanakan di Wantilan Pura Lingga dan Wantilan DPRD Badung

Baca juga:  KPU Badung Batal Gunakan Balai Budaya Giri Nata Mandala untuk Debat Pilkada

“Tidak sampai masuk ke ruangan dalam, yang digunakan hanya di depan baru masuk dari lobby saja,” katanya.

Ia menyebutkan jika pegawai yang mengikuti Swab belum dipastikan positif COVID-19. Meski terdapat yang terinfeksi pasti akan dilakukan penyemprotan disinfektan dan SOP lainnya.

“Itukan belum dipastikan jika orang itu sakit. Bahkan, orang yang pinjam gedung itu pun kita belum mengetahui apa dia sakit atau tidak. Namun, yang jelas jika ada yang terinfeksi pasti akan dilakukan penyemprotan disinfektan dan yang lainnya,” jelasnya.

Baca juga:  Terkait Program FCC, Ini Kata Ketua PHRI Badung

Terkait pemeliharaan gedung sendiri, Indah Gustari mengatakan dilakukan oleh Cleaning Service (CS). Sedangkan, peralatan seperti genset, eskalator, sound system, lighting dan yang lainnya masih dalam pemeliharaan oleh rekanan.

“Untuk teknisi dan petugas yang bekerja di Balai Budaya itu sebanyak 8 orang. Begitu juga untuk CS berjumlah 15 orang. Kami juga sudah diberitahu, barang-barang apa yang harus kami coba agar tidak macet atau tidak rusak. Mana yang harus dihidupkan setiap minggu dan yang lainnya, sehingga teknisi yang berjumlah 8 orang itulah yang akan mengerjakan,” jelasnya.

Dikatakan mengenai anggaran pemeliharaan gedung masih ditanggung oleh rekanan. Bahkan, pemeliharaan semua alat yang ada di Gedung balai budaya ditanggung selama dua tahun hingga 2021. “Bisa dibilang masih garansinya. Namun untuk kebersihan kita, termasuk juga mengoperasionalkan alatnya,” ucapnya.

Baca juga:  Dari Disel Astawa Ajukan Praperadilan hingga 3 WNA Dideportasi

Berdasarkan catatan Bali Post, pemanfaatan gedung budaya terakhir saat pergelaran pesta rakyat pada HUT Kota Mangupura ke 10 tahun 2019. Setelah itu sempat digunakan Polda Bali pada kegiatan Bali Christmas Choir Competition di bulan Desember lalu.

Sedangkan, pada HUT Kota Mangupura yang ke-11, tepatnya pada 16 November 2020, Gedung Balai Budaya sama sekali tidak digunakan. Lantaran perayaan HUT digelar sesederhana mungkin. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *