DENPASAR, BALIPOST.com – Gerakan Pramuka selama ini menjadi partner strategis pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Tidak terkecuali Gerakan Pramuka di Bali.
Utamanya dalam membina generasi muda dalam upaya pembentukan karakter. Salah satu aksi nyata, Gerakan Pramuka kini turut menjadi duta perubahan perilaku di tengah pandemi COVID-19.
“Saya mulai hari ini menggerakkan per hari 50 personil Pramuka. Mereka melakukan aksi perubahan perilaku di Bandara Ngurah Rai dengan membagikan 1000 masker per hari, hasil support dari Kwarnas,” ujar Ketua Kwarda Pramuka Bali, I Made Rentin dikonfirmasi, Kamis (3/12).
Menurut Rentin, masker-masker itu dibagikan di pintu keberangkatan dan kedatangan. Anggota Pramuka membagikan masker kepada setiap orang yang ditemui di bandara.
Dengan kata lain, tidak hanya sebatas untuk orang yang tidak memakai masker saja. Mengingat, satu orang warga idealnya memiliki 4 sampai 5 pcs masker.
Gerakan Pramuka sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan masker sebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
“Kami mengikuti penegasan Kwartir Nasional melalui Satgas-nya. Pembagian masker merupakan salah satu gerakan nyata yang dilakukan oleh Duta Agen Perubahan Perilaku kepada masyarakat untuk membiasakan mereka tetap taat pada prokes,” jelas Komandan Satgas Penanganan COVID di Bali-Nusra dalam Gerakan Pramuka ini.
Selain ikut mengambil peran dalam penanganan COVID-19, Rentin menyebut Gerakan Pramuka di Bali juga mengedukasi generasi muda agar jangan sampai terjerumus dalam jurang narkotika dan HIV/AIDS. Dengan mengetahui bahaya narkotika dan HIV/AIDS, generasi muda di Bali diharapkan menjadi generasi yang bertumbuh dengan sehat, penuh semangat, serta berkualitas dari sisi kemampuan dan kecerdasannya.
Dalam berbagai kesempatan, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali ini selalu menekankan kepada para generasi muda agar menyiapkan diri untuk menjadi pemimpin di masa depan. “Tongkat estafet kepemimpinan, siap atau tidak siap, suatu saat akan diserahterimakan dari para generasi yang ada sekarang,” terangnya.
Rentin menegaskan, generasi muda adalah harapan masa depan bangsa termasuk Bali. Gerakan Pramuka ikut serta mencetak kader generasi penerus bangsa yang berkualitas secara intelektual, juga memiliki kemampuan non intelektual secara andal. Kemampuan non intelektual yakni dengan mengasah keterampilan mereka, di samping kuat secara fisik. (Rindra Devita/balipost)