Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Baru dua bulan menjabat Pangdam XVIII/Kasuari, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr. bersama Forkopimda menjaga situasi Provinsi Papua Barat dengan banyak terobosan. Ini dilakukannya untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif.

Kecintaan rakyat Papua terhadap TNI terimplementasikan dengan tingginya animo para pemuda mendaftarkan diri pada program 1.000 Bintara Otsus. “TNI tidak pernah sesumbar dan berkoar-koar,  terpenting adalah hasil yang terbaik bagi rakyat Papua Barat sebagai anggota keluarga Bangsa Indonesia dalam rumah besar NKRI,” tegas Mayjen Cantiasa lewat telepon, Kamis (3/12).

Baca juga:  Nihil Pelanggaran, Operasi Tim Pengawasan Orang Asing di Ubud

Hal ini terbukti dengan kedekatan TNI dengan berbagai elemen masyarakat Papua. Masyarakat menyambut hangat berbagai gebrakan dilakukan TNI, khususnya Kodam XVIII/Kasuari bersama jajarannya untuk memajukan Papua.

Hal ini sesuai semboyan Kodam XVIII/Kasuari “Patriot Pembela Rakyat.” Bahkan mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus ini mampu menumbuhkan kesadaran  masyarakat Papua sehingga makin paham bahwa selama ini keberadaan kelompok anti NKRI  tidak pernah berbuat apa-apa untuk rakyat Papua.

Baca juga:  Dari Pengangguran Main Hajar hingga Kasus Data Meninggal COVID-19 Tak Valid

Justru, kata mantan Danrem 163/Wira Satya ini, kelompok tersebut hanya menyengsarakan rakyat dan menghambat pembangunan. “Rakyat Papua tidak butuh bualan tapi wujud atau aksi nyata,” ujar mantan Kasdam XVII/Cenderawasih.

Terkait perayaan Natal 2020, Pangdam Cantiasa melaksanakan pencangan Bulan Kasih Papua Barat mengusung tema saling mengasihi dan selalu mematuhi protokol kesehatan, Selasa (1/12). Momentum Bulan Kasih ini, kodam mengajak komponen bangsa saling mengasihi, peduli, berbagai dan meningkatkan persatuan kesatuan bangsa, terutama menghadapi COVID-19.

Baca juga:  Lawan COVID-19 dengan Cara Strategis

“Bulan Kasih ini memiliki nilai-nilai rasa kasih, cinta, peduli, berbagai dan keprihatinan. Paling penting adalah nilai rasa persatuan dan kesatuan. Bagaimana kita akan menghadapi tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan khususnya dalam situasi COVID-19 ini,” ucap jenderal bintang dua kelahiran Desa Bubunan, Seririt, Buleleng, 26 Juni 1967 ini.(Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *