Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian (kiri) menyerahkan penghargaan kepada sisten Pemerintahan Dan Kesra Sekda Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra SE.,MM. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melaksanakan symposium Strategi Keamanan Siber Nasional (SKSN) dalam rangka mendukung penyusunan kerangka regulasi literasi media dan keamanan siber pada Senin (7/12) di Westin Hotel, Bali. Simposium ini dihadiri Asisten Pemerintahan Dan Kesra Sekda Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra SE.,MM., mewakili Gubernur Bali Wayan Koster, serta Forkompimda Provinsi Bali.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian mengatakan, seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, menyebabkan keamanan siber menjadi isu strategis di berbagai negara. Indonesia harus siaga menghadapi ancaman kejahatan siber, termasuk kejahatan penyalahgunaan data, karena data adalah jenis kekayaan baru bangsa Indonesia.

Baca juga:  President Of The UN General Assembly Kunjungi Tanjung Benoa Tsunami Ready

Era pandemi turut berkontribusi terhadap peningkatan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di seluruh. Peningkatan traffic internet dan maraknya penggunaan aplikasi daring turut dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk melancarkan serangan siber seperti, malware, phising, SQL injection, hijacking, dan Distributed Denial of Service (DDOS).

BSSN mencatat, serangan siber di Indonesia selama Januari-November 2020, terjadi sebanyak lebih dari 423 juta serangan. Jumlah ini lebih banyak hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan jumlah serangan di periode yang sama pada tahun 2019. (adv/balipost)

Baca juga:  Keamanan Siber Jadi Bahasan dalam Code Bali 2018
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *