Kegiatan swab tes untuk ASN dan pegawai honorer di lingkungan Pemkab Tabanan. (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Masifnya gerakan 3T (Testing, Tracing dan Treatment) yang dilakukan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Tabanan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid membuahkan hasil. Hasil swab test yang sudah dilakukan terhadap ASN di lingkungan Pemkab Tabanan ditemukan ada tiga orang terkonfirmasi positif.

Atas hasil itu, juga sudah dilakukan tracing kontak erat dengan ketiga orang tersebut tentunya sesuai dengan SOP penanganan COVID. Dari data yang dihimpun, untuk tiga terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut, dua orang dari Kesbangpolinmas dan satu lagi dari Dinas Ketahanan Pangan.

Baca juga:  Korupsi Dana Hibah, Bandesa Adat Kaliakah Divonis Setahun

Dan, ketiganya kini sudah ditangani puskesmas untuk dibawa ke hotel isolasi. “Selanjutnya akan dilakukan kontak tracing terhadap yang positif terutama kepada keluarga, dan tentunya akan kita tangani sesuai dengan SOP penanganan COVID, seperti isolasi,” beber Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tabanan I Gede Susila saat dikonfirmasi, Senin (14/12).

Dikatakannya, swab tes ASN dan pegawai honorer di lingkungan Pemkab Tabanan sebagai salah satu bentuk Testing saat ini masih terus berjalan. Sebelumnya telah dilakukan bertahap mulai 7 Desember sebanyak 123 orang, selanjutnya 10 Desember sebanyak 106 orang dan 11 Desember sebanyak 226 orang. “Saat ini Satgas Kesehatan juga masih melakukan swab di kantor camat Penebel dilanjutkan di dinas kebudayaan,” terangnya.

Baca juga:  Kembali, Bali Tambahkan Kasus Baru Positif COVID-19 dan Sembuh

Disisi lain, tambahan kasus baru terkonfirmasi positif diluar hasil swab ASN dilaporkan Koordinator bidang informasi publik, I Putu Dian Setiawan ada sebanyak enam orang, tiga diantaranya klaster keluarga di salah satu desa di Kecamatan Pupuan. Sementara untuk total sembuh sebanyak 26 orang. “Yang masih dirawat ada 135 orang dari total 1.652 kasus positif,” ucapnya.

Dikatakannya, sampai saat ini untuk jurus 3T masih terus dilakukan selain juga 3M. Menurutnya, penerapan praktik 3T tentunya sama pentingnya dengan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Kedua hal tersebut untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.

Baca juga:  Dua Negara di Eropa Ini Bersiap Longgarkan "Lockdown"

Akan tetapi, penerapan 3T tentunya masih perlu ditingkatkan karena masih asing terdengar di masyarakat. Berbeda dengan 3M yang kampanyenya dilakukan terlebih dahulu dan gencar. “Saat ini 155 pasien masih menjalani perawatan, semoga angka sembuh bisa terus meningkat,” harapnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *