Ilustrasi. (BP/tomik)

TABANAN, BALIPOST.com – Ditengah masifnya gerakan 3T (Testing, Tracing dan Treatment) yang dilakukan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Tabanan, berdampak pada penambahan kasus baru terkonfirmasi positif yang terdeteksi sejak awal. Bahkan, dari hasil temuan tersebut, sebagian besar tanpa gejala.

Meski adapula disertai gejala seperti demam, batuk serta sesak. Dari perkembangan data Jumat (18/12), terjadi penambahan 20 kasus baru.

Dua dintaranya balita usia 3 tahun dan anak-anak usia 6 tahun. Selain itu dilaporkan pula, tiga pasien COVID-19 meninggal dunia.

Baca juga:  Jumlah Kasus COVID-19 Harian Bali Capai Seratusan Orang, Hanya Kabupaten Ini Laporkan Nihil Tambahan

Koordinator bidang informasi publik, I Putu Dian Setiawan saat dikonfirmasi mengatakan, tiga pasien meninggal tersebut yakni perempuan usia 74 tahun alamat Desa Jegu, Kecamatan Penebel dengan komorbid gagal ginjal dan mulai masuk rumah sakit pada 12 Desember 2020 di RSUD Tabanan.

Pasien kedua, laki-laki usia 53 tahun alamat Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti dengan komorbid gangguan hati, yang mulai dirawat sejak 15 Desember 2020 di RSUD Buleleng.

Selanjutnya, perempuan usia 66 tahun alamat Desa Kukuh, kecamatan Marga. Pasien ini memiliki penyakit stroke infark.

Baca juga:  Semarapura Fashion Day, Bangkitkan Kejayaan Kain Tenun

“Jadi angka kematian lansia dan komorbid (orang yang mempunyai penyakit penyerta) akibat COVID-19 yang terus mendominasi penambahan jumlah kasus meninggal. Itu terjadi karena fungsi fisiologisnya berangsung-angsur akan berkurang termasuk sistem imun tubuh, sampai saat ini total meninggal di Tabanan sudah 58 orang, dari total kasus 1.750,” terangnya.

Untuk itu, menurut Dian, pelanggar protokol kesehatan bisa berdampak langsung kepada kelompok lansia dan komorbid. Maka dari itu, mencegah penyebaran serta penularan COVID-19, pemerintah melalui Satgas gencar melakukan pendisiplinan gerakan memakai masker, menjaga Jarak dan menghindari kerumuman atau yang sering disingkat sebagai gerakan 3M.

Baca juga:  Periode 10 Bulan, Ribuan Kasus Kriminal Terjadi di Bali

Hal ini menjadi penting untuk dilaksanakan, terutama melindungi orang tua seperti kakek, nenek, bahkan ayah dan ibu yang tinggal di rumah. Karena orang dengan usia lanjut adalah mereka yang rentan tertular virus.

”Di sisi lain angka pasien sembuh tiap harinya terus bertambah, kini ada sebanyak 10 orang dinyatakan telah sembuh, dan masih menjalani masa perawatan 144 orang,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *