Putri Indonesia membawakan rancangan desainer yang menggunakan batik Banyuwangi. (BP/udi)
BANYUWANGI, BALIPOST.com – Kreasi batik Banyuwangi yang unik dan beragam memikat Putri Indonesia Bunga Jelitha Ibrani. Dia memastikan akan membawa batik khas suku Using ini ke ajang Miss Universe tahun ini.

Salah satu motif yang akan dibawa adalah kangkung stingkes. “Saya akan belajar dulu filosofi dari berbagai motif batik di Banyuwangi. Satu akan saya bawa ke ajang Miss Universe untuk kostum nasional,” kata Bunga di sela-sela ajang Banyuwangi Batik Festival (BBF), Sabtu (29/7) malam.

Baca juga:  Menpan RB Minta Pemda Tidak Lagi Rekrut Tenaga Honorer

Dijelaskan, kualitas batik Banyuwangi layak disejajarkan dengan batik dari daerah lain yang lebih dulu “booming”. Karena itu, selama di Banyuwangi, pihaknya akan mengunjungi beberapa sentra batik. Lalu, belajar filosofi aneka motif batik. “Kita akan belajar berbagai motif batik Banyuwangi, lalu dipilih yang cocok untuk dibawa ke ajang Miss Universe,” tegasnya.

Saat BBF, Bunga juga membawakan batik Banyuwangi motif kopi pecah. Tak hanya Putri Indonesia, perancang busana asal Italia, Emilio Migliavacca ikut kepincut batik Banyuwangi. Pria yang akrab dipanggil Milo’s ini mengaku akan mengenalkan produk batik Banyuwangi ke pasar internasional. “Kita akan padukan warna batik Banyuwangi agar bisa masuk ke pasar internasional,” ujar pria yang lama menetap di Bali ini.

Baca juga:  Setyo Budiyanto Disetujui Jadi Ketua KPK 2024-2025

Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan batik Banyuwangi akan dijadikan salah satu unggulan ekspor. “Kalau motif dan kemasan, kita serahkan ke perajin. Kami hanya memberikan sarana agar bisa tembus ekspor maupun pasar domestik,” ujarnya.

Ditambahkan, batik Banyuwangi sudah memiliki ciri khas seperti dari daerah lain. Contohnya batik Solo, Lasem dan Pekalongan. “Kami tak menduga, batik Banyuwangi bisa mendunia. Ini karena pemkab konsisten menggelar even untuk ajang batik,” jelasnya.

Baca juga:  Kampung Sidat Dikembangkan di Kaki Ijen

Sementara, Ajang BBF 2017 menampilkan 50 model, membawakan rancangan 15 desainer nasional dan lokal Banyuwangi. Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, ajang BBF yang kelima kalinya ini untuk mengedukasi pengrajin batik agar bisa berkiprah di kancah nasional maupun internasional. (Budi Wiriyanto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *