TABANAN, BALIPOST.com – Kedatangan vaksin COVID-19 tentunya membawa harapan bagi masyarakat Indonesia, termasuk kabupaten Tabanan. Informasi terakhir, vaksin akan segera tiba di Bali yang nantinya akan disebar ke kabupaten.
Terkait hal itu, Pemkab Tabanan melalui Dinas Kesehatan Tabanan pun juga telah siap menerima kedatangan vaksin. Sudah tersedia Cold Room atau lemari penyimpanan khusus berkapasitas seratus ribu vial vaksin sekali simpan.
Untuk lebih memastikan lagi kesiapan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. I Nyoman Suratmika, Senin (4/1) langsung turun mengecek keberadaan cold room yang ada di UPTD Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Tabanan. “SDM dan Sarpras sudah siap, hanya tinggal menunggu vaksin dan perintah pelaksanaan,” ucap dr. Suratmika, disela-sela pengecekan cold room.
Cold room yang dibangun dengan menggunakan pos anggaran penanganan COVID atau Belanja Tak Terduga (BTT) ini merupakan salah satu upaya menjaga agar vaksin tidak mudah rusak. Pasalnya, vaksin harus disimpan di ruang dingin yakni 2-8 derajat Celsius, sehingga kualitasnya akan tetap terjaga.
Begitu juga dalam distribusi ke 28 titik rumah sakit dan puskesemas yang ditunjuk untuk pelaksanaan imunisasi vaksin ini, suhu vaksin harus terjaga dengan baik. Di tiap titik layanan tersebut juga telah siap lemari penyimpanan khusus vaksin lengkap dengan pengawasan suhu didalamnya.
Saat keluar dari cold room, vaksin harus cepat dimasukkan ke kotak sementara yang dirancang khusus menjaga temperatur selama perjalanan distribusi ke puskesmas ataupun rumah sakit. “Kami juga akan mengawasi rantai distribusi untuk memastikan mutu vaksin, karena vaksin memerlukan kondisi penyimpanan khusus umumnya pada temperatur antara 2-8 derajat Celsius, jika ada perubahan suhu, secara otomatis sirine cold room akan berbunyi dan petugas mendapatkan sms pemberitahuan langsung di handphone, jadi temperatur memang sangat dijaga dan diawasi untuk menjaga kualitas vaksin,” terangnya.
Pemberian vaksin tahap pertama, lanjut Suratmika, sesuai dengan instruksi pemerintah pusat adalah tenaga kesehatan (nakes) serta penunjang pada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (yankes), petugas tracing kasus COVID-19 dan juga petugas pelayan publik esensial sebagai garda terdepan. Dan untuk tenaga kesehatan yang sudah terdaftar dalam aplikasi yang dibuat oleh pemerintah pusat terkait dengan kelompok sasaran vaksin pertama hingga Senin sebanyak 2.800 orang.
“Data ini masih terus bergerak, karena mereka mengisi aplikasi atau system yang disiapkan pusat, bahkan pemberitahuan sudah terdaftar dan jadwal kapan divaksin diberitahukan via sms,” terangnya.
Tetapi perlu diingat, sambil menunggu kekebalan komunitas yang terbentuk setelah vaksinasi COVID-19, masyarakat tetap wajib melakukan protokol kesehatan yang merupakan cara paling efektif dalam pencegahan penularan COVID-19. (Puspawati/balipost)