DENPASAR, BALIPOST.com – KONI Bali berkirim surat kepada Gubernur Bali, guna memohon bantuan vaksin untuk menangkal virus corona. Intinya, 251 atlet PON berikut 66 pelatih dan ofisial supaya diberikan vaksin. Tujuannya, agar mereka terbebas dari virus corona, sehingga bisa berlatih secara efektif sebagai persiapan menuju PON Papua 2021.
Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi, di Denpasar, Selasa (5/1) menerangkan, jika atlet sudah menjalani vaksinasi, maka pihaknya berani menggulirkan program Pelatda. Diakuinya, selama Pelatda 2020 atlet bersama pelatih hanya sekadar melaporkan kegiatan latihannya, didukung data secara online. “Selama ini atlet dan pelatih melaporkan segala kegiatannya via online,” kata Suwandi.
Padahal, menurut dia, berlatih di saat pandemi Covid-19 ini kurang efisien, sehingga sulit untuk berlatih teknik, termasuk mengevaluasi kemajuan prestasi yang diraup atlet bersangkutan. Selain itu, pelatih tidak bisa mengevaluasi teknik yang diberikan, termasuk mengevaluasi kemajuan prestasi atlet asuhannya. “Selama pandemi Covid-19 ini kan tidak ada kejuaraan maupun turnamen, sehingga atlet tidak bisa melakukan try in maupun try out,” ucapnya.
Ia menambahkan, Covid-19 ini juga melarang kerumunan massa, termasuk membatasi kontak bodi utamanya bagi atlet bela diri. “Kami akui selama Covid-19 ini latihan kurang efektif dan efisien. Untuk cabor bela diri juga tidak boleh bersinggungan, sehingga praktis mereka juga sekadar berlatih,” tegasnya.
Suwandi optimis, jika atlet berikut pelatih divaksinasi, maka program latihan Pelatda mulai digeliatkan kembali pasca atlet disuntik. “Kami meminta bantuan kepada gubernur supaya atlet dan pelatih diberi vaksin secara gratis,” jelas dia. Alasannya, Suwandi mengemukakan, jika atlet diberi vaksin maka otomatis segala kegiatan keolahragaan bisa tumbuh dan berkembang lagi.
Apalagi, pelaksanaan PON Papua sudah di depan mata dan tinggal menghitung bulan. “Bagi kami yang penting atlet mendapat bantuan vaksin dari gubernur, kalau sudah diberi vaksin kami bisa menggairahkan Pelatda lagi. Kami lebih percaya vaksin bantuan pemerintah, sebab hal itu merupakan standar dan tidak perlu diragukan lagi kualitasnya, dalam upaya mencegah tertularnya wabah virus Corona,” paparnya.
Ia pun berencana, agenda Pelatda atlet tetap menjalani tes fisik ditambah tes psikologi, berikut program try in dan try out. “Pokoknya, kalau atlet sudah diberi vaksin, maka program latihan kembali perlu digelar,” pesan dia. (Daniel Fajry/Balipost)