Sejumlah petugas krematorium mengenakan APD lengkap saat proses upacara kremasi jasad pasien COVID-19 di krematorium. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Beroperasi sejak Juli 2019 lalu, Krematorium Bebalang telah memfasilitasi upacara kremasi hampir seribu jenasah. Sekitar dua ratusan jenasah yang dikremasi adalah jenasah pasien terkonfirmasi dan jenasah probable Covid-19.

Krematorium Bebalang terletak di Kelurahan Bebalang, Bangli. Krematorium yang didirikan dan dikelola Yayasan Sagraha Mandra Kantha Santhi lokasinya mudah dijangkau karena berada di pinggir jalan utama menuju Kota Bangli. Dalam pengelolaannya yayasan yang bergerak di bidang upacara/yadnya tersebut selalu bersinergi dengan Banjar Adat Bebalang.

Baca juga:  Setelah 50 Hari Dirawat, Pasien Terakhir Tragedi Stadion Kanjuruhan Dipulangkan

Kelian Adat Bebalang I Nyoman Karsana yang juga Ketua Yayasan Sagraha Mandra Kantha Santi mengatakan, total jenasah yang dikremasi di Krematorium Bebalang sebanyak 985 jenasah. Hampir mencapai seribu jenasah.

Dari jumlah itu, sekitar 270 jenasah yang dikremasi diantaranya merupakan jenasah pasien terkonfirmasi dan jenasah probable COVID-19 dari sejumlah kabupaten/kota di Bali. Krematorium Bebalang mulai mengkremasi jenasah pasien terkonfirmasi maupun jenasah probable COVID-19 sejak Mei 2020.

Proses kremasi terhadap jenasah pasien terkonfirmasi maupun jenasah probable COVID-19 dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat. Selama proses kremasi berlangsung, petugas krematorium menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Baca juga:  Masih Terdampak Pandemi, Arus Balik dari Nusa Penida Lesu

Disebutkan Karsana, untuk menangani upacara kremasi terhadap jenasah pasien terkonfirmasi maupun jenasah probable COVID-19, pihaknya punya sembilan orang petugas khusus. “Saat proses kremasi, kami hanya membolehkan pihak keluarga masuk 10 orang. Semua proses kremasi dilakukan petugas. Keluarga yang datang hanya sembahyang setelah itu pulang,” jelasnya.

Setelah proses kremasi selesai, pihaknya melakukan sterilisasi lokasi dengan penyemprotan disinfektan. Selain itu sterilisasi dilakukan dengan menempatkan 6 buah lampu UV. Lampu tersebut diimport jauh dari Amerika.

Baca juga:  Masyarakat Diminta Waspada Potensi Kebakaran Hutan

Diungkapkan Karsana, dalam sehari Krematorium Bebalang maksimal bisa memfasilitasi kremasi 24 jenasah. Namun rata-rata ada 14 jenasah yang dikremasi.

Upacara kremasi dilakukan dengan memperhatikan dewasa ayu. Soal biaya, Karsana menyebutkan untuk upacara ngaben biayanya mulai dari Rp 15,5 juta dan nyekah mulai Rp 33 juta.

“Kami juga memfasilitasi kremasi untuk KK miskin secara gratis,” ujarnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *