Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis Laporan Awal Investigasi Kecelakaan Pesawat Lion Air PK-LQP rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh 29 Oktober 2018. (BP/dokumen)

JAKARTA, BALIPOST.com – Hilang kontaknya pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dan diduga jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) mengingatkan publik pada sejumlah peristiwa sejenis. Jatuhnya pesawat di laut pada momentum pergantian tahun bukan sekali terjadi.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, dalam dua dekade terakhir, tiga pesawat komersial jatuh ke laut. Satu terjadi pada awal tahun, satu di akhir tahun, dan satu menjelang akhir tahun.

Baca juga:  Presiden Jokowi Pimpin 12 Pertemuan Selama KTT ASEAN

Pertama, pesawat Boeing 737-400 milik maskapai AdamAir hilang kontak saat berada di atas perairan antara Majene (Sulawesi Barat) dan Kalimantan pada Senin (1/1/2007). Pesawat yang membawa 96 penumpang dan enam kru itu terbang dari Surabaya menuju Manado (Sulawesi Utara).

Pencarian intensif hingga melibatkan sejumlah KRI, sejumlah helikopter Basarna dan kapal Marry Sears dari Amerika Serikat (AS) serta kapal pencari negara lain termasuk dari Singapura. Akhirnya ditemukan puing dan serpihan pesawat.

Baca juga:  Ditemukan, Kabel dan Serpihan Diduga Milik Pesawat di Perairan Pulau Laki

Sedangkan kotak hitam (black box) dan “Flight Data Recorder” serta “Voice Data Recorder” (FDR/VDR) baru ditemukan pada 27 Agustus 2007. Benda itu ditemukan di kedalaman 1.800 meter dan 2.000 meter dengan posisi koordinat 03.41.0359 derajat Lintang Selatan dan 118.08.8592 derajat Bujur Timur.

Kedua, pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura jatuh di perairan Selat Karimata, Belitung Timur, pada Ahad (28/12/2014). Tak ada yang selamat tetapi tim gabungan menemukan serpihan dan jasad korban.

Baca juga:  Pascajatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, Manajemen akan Evaluasi Internal

Ketiga, pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada 26 Oktober 2018. Pesawat nahas tersebut terbang dari Jakarta menuju Pangkal Pinang (Kepulauan Bangka Belitung). (kmb/balipost)

BAGIKAN