Ilustrasi. (BP/Suarsana)

BANGLI, BALIPOST.com – Kasus COVID-19 di Kabupaten Bangli terus bertambah. Pada Sabtu (9/1) terjadi penambahan sebanyak 13 kasus. Kumulatif kasus COVID-19 di Bangli sudah hampir 1.000 orang.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa menyebutkan dari 13 kasus tersebut 3 diantaranya berasal dari Kelurahan Kawan. Mereka masing-masing berumur 49 tahun,18 tahun dan 55 tahun.

Ketiganya terkonfirmasi positif diketahui karena memeriksakan diri ke puskesmas Bangli. “Saat ini ketiganya diisolasi di hotel,” jelasnya.

Baca juga:  Ini Dilakukan Kodim Bangli, Penuhi Kebutuhan Makan Warga Selama Serokadan Diisolasi

Kasus lainnya berasal dari Kelurahan Cempaga 1 orang, dari Desa Tamanbali 2 orang, Desa Abuan 1 orang, 1 orang dari Kelurahan Bebalang. Dari Desa Susut 1 orang, Desa Penglumbaran 1 orang, Desa Bangbang 1 orang, dari Desa Pengotan 1 orang dan Desa Bunutin satu orang.

“Dengan adanya tambahan 13 kasus itu, total jumlah kasus positif COVID di Kabupaten Bangli per 9 Januari mencapai 998 kasus. Dengan jumlah yang masih dirawat sebanyak 51 orang dan sudah dalam keadaan sembuh sebanyak 908 orang,” jelas Dirgayusa.

Baca juga:  Bangli Sumbang Korban Jiwa COVID-19 Harian Terbanyak, Kembali Salah Satunya Meninggal Saat Karantina Mandiri

Sedangkan total kasus meninggal tercatat sebanyak 39 kasus. “Untuk penambahan kasus sembuh 4 orang hari ini masing-masing berasal dari Desa Peninjoan, Jehem, Kelurahan Cempaga dan Bebalang,” ujar pria yang menjabat Kadis Kominfosan Kabupaten Bangli itu

Terkait meningkatnya jumlah kasus di Kabupaten Bangli beberapa hari terakhir, Dirgayusa mengingatkan seluruh masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19. Selain itu semua kantor layanan publik seperti bank diimbau agar memastikan penerapan prokes berjalan baik dan memantau serta mengawasi semua fasilitas prokes.

Baca juga:  Polisi Telusuri Rumor Penolakan Anak Dipulangkan di Pasekan, Ini Hasilnya

Sebab belakangan ini dari pantauannya penerapan prokes di tempat layanan publik mulai tidak maksimal. “Pasar juga kami harapkan agar menerapkan prokes maksimal, cek suhu tubuh, penggunaan masker tetap dilaksanakan. Termasuk air dan sabun di kantor kantor layanan pemerintah juga sudah mulai tidak tersedia tolong untuk diperhatikan,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *