Sekaha teruna (ST) Bhakti Asih, Banjar Teba, Desa Adat Jimbaran. (BP/ist)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Dalam menjaga keselarasan alam, Sekaha teruna (ST) Bhakti Asih, Banjar Teba, Desa Adat Jimbaran, melakukan kegiatan sosial, menanam bibit pohon Mundeh. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan generasi muda akan pentingnya pelestarian tanaman mundeh yang merupakan tanaman khas di desa setempat.

Pohon mudeh (mundu) merupakan salah satu tanaman khas di Jimbaran, karena sebelum tahun 1980-an, pohon ini sangat berarti bagi anak-anak di Jimbaran, dimana buah mundeh menjadi makanan khas bagi mereka. Seiring dengan perkembangan saat ini, tanaman mundeh tersebut makin menghilang sehingga perlu dilakukan pelestaraian.

Baca juga:  Bhabinkamtibmas Jimbaran Vidcall dengan Kapolri,  Ada Apa? 

Menurut A.A. Bagus Cahya Dwijanata perwakilan ST Bhakti Asih motivasi dari penanaman mundeh adalah menghindari kepunahan pohon mundeh di Jimbaran dan mengenalkan kembali kepada generasi muda di Jimbaran tanaman mundeh (mundu) sebagai tanaman ikon di Jimbaran.

Penanaman pohon mundeh dilakukan bertepatan dengan rahinan Tumpek Wayang, Sabtu 9 Januari 2021. Hal ini bertujuan untuk melakukan revitalisasi pohon mundeh (mundu) untuk mengingatkan generasi muda akan pentingnya keselarasan alam dengan manusia sebagai implementasi Tri Hita Karana di Setra Agung Desa Adat Jimbaran.

Baca juga:  Dari Ribuan Warga Antar Pegawai Dishub Karangasem ke Peristirahatan Terakhir hingga Mandia Mundur dari PDIP

Berdasarkan sejarah, pohon mundeh tersebut dahulu menjadi ikon di Jimbaran dan buahnya sering dijadikan konsumsi anak – anak tatkala pulang bermain dari pantai. Di samping itu, salah satu topeng barong yang disakralkan di Jimbaran menggunakan kayu mundeh sebagai bahannya.

Secara etimologi mundeh berasal dari “muun” itu menghancurkan dan “endeh” itu keributan, Jadi mundeh berarti pohon yang dapat menghilangkan keributan yang artinya pohon mundeh dapat membawa keharmonisan dan kerahayuan oleh karenanya ditanam di setra agung desa adat Jimbaran, jelasnya.

Baca juga:  Karena Ini, WN Singapura Ditemukan Tinggal di Bedeng

Sementara Jro Bendesa Adat Jimbaran, I Gusti Made Rai Dirga mengatakan, tanaman mundeh (mundu) memiliki historis dengan Desa Adat Jimbaran karena kayu mundeh (mundu) dijadikan bahan pembuatan topeng barong yang disakralkan oleh masyarakat Jimbaran. (Agung Dharmada/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *