JAKARTA, BALIPOST.com – Proses identifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air mulai dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusat Kedokteran dan Kesehatan Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta, Senin (11/1). Dikutip dari Kantor Berita Antara, DVI telah menerima 53 sampel DNA dari keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ-182.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono saat jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, data itu sampai pukul 17.00 WIB. Selain itu, dia juga menginformasikan tim DVI telah menerima 17 kantong jenazah kecelakaan pesawat Sriwijaya Air tersebut.
“Sampai sore ini juga kami telah menerima 17 kantong jenazah,” kata Rusdi.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB, kemudian jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak di posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat take off dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya pada pukul 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi. (kmb/balipost)