Budi Karya Sumadi. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, pada Selasa (12/1) dipanggil Presiden Joko Widodo terkait perkembangan musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu. Dalam keterangan pers disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, dipantau dari Denpasar, Menhub mengatakan sangat concern dengan musibah ini.

Ia mengatakan Presiden sebanyak 5 kali menelepon dirinya untuk berdiskusi. “Tercatat lebih dari lima kali Bapak Presiden menelpon saya dan berdiskusi,” kata Menhub.

Baca juga:  Dalam Dua Dekade Terakhir, 3 Pesawat Jatuh di Perairan Indonesia

Presiden Jokowi, kata Menhub Budi Karya, menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah ini, duka cita kepada keluarga korban, dan mendoakan para korban. “Saya baru saja dipanggil Pak Presiden untuk melaporkan kejadian musibah Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu. Pertama kali Bapak Presiden menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah ini, duka cita kepada keluarga korban, dan mendoakan agar almarhum-almarhumah mendapatkan tempat di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” kata Menhub Budi Karya.

Baca juga:  Jenazah Pramugari Mia Tiba di Bali

Presiden Jokowi juga telah memerintahkan kepada Menhub pada kesempatan itu untuk berkoordinasi dengan cepat terkait proses pencarian korban. Sekaligus mempercepat proses pencarian kotak hitam dari pesawat itu.

RS Polri Kramat Jati patut diapresiasi karena melakukan proses identifikasi dengan baik. Dari laporan itu, Presiden memerintahkan agar proses pencarian tubuh korban bisa dilakukan dengan cepat. “Juga mempercepat proses pencarian black box,” ujarnya.

Baca juga:  Petugas Gabungan Bawa Kotak Hitam ke Dermaga JICT

Presiden, lanjutnya, juga meminta agar mengkoordinasikan proses layanan pada korban dengan sebaik-baiknya. Selain itu pendampingan agar hak-hak keluarga korban dapat diterima dengan baik dan secepatnya.

Menhub juga diminta untuk melakukan improvement dan pembelajaran lewat adanya musibah ini. “Kami akan laksanakan,” tegasnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *