GIANYAR, BALIPOST.com – Kasus pencurian pretima belakangan ini di Gianyar marak terjadi. Beberapa bulan terakhir, sudah terjadi empat kasus pencurian pretima. Diantaranya, 1 kasus di Kecamatan Tampaksiring, 2 kasus di Kecamatan Blahbatuh dan 1 kasus teranyar menimpa Pura Bendesa Manik Mas Batan Tingkih, Banjar Kesian, Desa Lebih, Gianyar.
Kapolres Gianyar, AKBP Dewa Made Adnyana, Rabu (13/1) mengatakan, polisi akan melakukan langkah-langkah pengungkapan dan pencegahan. Polres Gianyar sudah membentuk tim khusus. Polres Gianyar juga sudah berkoordinasi dengan Polda Bali guna mengungkap kasus pencurian pretima di Gianyar. ”Untuk mengungkap kasus pencurian pretima kami sudah bentuk tim khusus dan berkoordinasi dengan Polda Bali,” ucap Kapolres Gianyar.
Guna mengantisipasi kembali munculnya kasus kehilangan pretima, Kapolres Gianyar sudah mengingatkan anggota di lapangan khususnya Bhabinkamtibmas yang bertugas di desa untuk berkoordinasi dengan prajuru desa untuk memperkuat lagi sistem pengamanan pretima yang disimpan di pura. Salah satunya dengan penggunaan kunci pengaman ganda atau dua kunci. Di bagian lain lampu penerangan di tempat penyimpanan pretima diperbanyak.
Kapolres Gianyar menekankan yang tidak kalah penting menghidupkan kembali “pakemitan” atau penjagaan di pura serta menghidupkan kembali siskamling. Ia menyakinkan polisi sudah rutin melakukan patroli wilayah terutama pada jam-jam rawan. Polres Gianyar sudah keliling berkoordinasi dengan prajuru pura seperti di wilayah Ubud untuk menyimpan pretima dengan baik.
Selain terkunci dengan baik, tempat penyimpanan pretima agar dilengkapi CCTV. Dengan dipasangi CCTV jika ada kejadian bisa membantu pihak kepolisian.
Bahkan sejumlah pura disarankan untuk menyimpan pretima di dalam brankas. Pencuri akan kesulitan untuk mencuri pretima yang disimpan dalam brankas. (Wirnaya/Balipost)
