SINGARAJA, BALIPOST.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng melakukan pendataan tanah longsor dan banjir bandang di Desa Sepang dan Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu. Ini, untuk memastikan dan mendata terkait kerusakan jalan dan infrastruktur umum di kedua desa bertetangga yang dilanda bencana alam itu.
Kepala Dinas PUTR Buleleng Putu Adiptha Ekaputra, Senin (18/1) mengatakan, dari laporan sementara ruas jalan kabupaten di lokasi bencana itu memang terrtimbun tanah longsor. Jalan yang tertimbun tanah longsor itu sudah dapat ditangani dengan pembersihan secara manual.
Selain oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI dan Polri, warga di kedua desa itu antusias melakukan gotong royong. Sehingga setelah kejadian, ruas jalan kembali bisa dilalui kendaraan. “Kalau laporan sementara ruas jalan di sana (Sepang dan Desa Sepang Kelod, red) sudah bisa dilalui kendaraan. Pembersihan dengan cara manual dan warga yang gotong royong,” katanya.
Pascapembersihan itu, Adiptha menyebut, beberapa staf dari bidang Bina Marga diturunkan ke lokasi bencana. Mereka ditugaskan untuk memastikan kondisi jalan terkini dan mendata dengan detail adanya ruas jalan atau infrastruktur fasilitas umum lain yang rusak akibat longsor dan banjir bandang.
Nantinya, data tersebut akan dijadikan pertimbangan untuk penanganan lebih lanjut. “Kalau untuk tanggap darurat terdepan adalah BPBD. Hari ini kami turunkan staf Bina Marga dan untuk memastikan yang mana kerusakan skala ringan, sedang, atau ada kerusakan berat. Nah dari data itu kita akan petakan penanganan anjutan apakah bisa ditangani di tahun ini atau masuk program ke ke tahun depan,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)