Jajaran dewan Tabanan saat melakukan sidak ke rumah sakit dan pasar. (BP/Bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Tingginya kasus positif di kabupaten Tabanan juga menjadi perhatian DPRD Tabanan. Senin (18/1), dipimpin langsung Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga bersama jajaran Komisi IV sidak ke RSUD Tabanan serta sejumlah pasar di Tabanan dan Kediri. Mereka ingin memastikan lagi, apakah Protokol kesehatan (Prokes) sudah diterapkan dengan benar, selain juga mengecek kesiapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Sidak diawali dengan mengunjungi RSUD Tabanan. Di rumah sakit pemerintah terbesar di Tabanan ini, protokol kesehatan baik kedisiplinan memakai masker, jaga jarak serta kedisiplinan pengunjung dan petugas mencuci tangan menjadi perhatian kalangan dewan. “Kalau pakai masker saya lihat sudah disiplin, namun kedisiplinan pengunjung mencuci tangan sebelum masuk areal rumah sakit, masih harus menjadi perhatian lagi” ungkap Dirga.

Baca juga:  Dua Pemilik Lahan Belum Sepakat Ganti Rugi Rp 20 Juta Permeter Persegi

Dewan juga menyoroti masih banyaknya pintu masuk di rumah sakit Tabanan, meski ada disediakan tempat cuci tangan. Perlu ada petugas khusus yang terus mengarahkan setiap yang datang ke rumah sakit untuk mencuci tangan terlebih dahulu. “Harus ada petugas khusus yang memang mengarahkan hal itu. Kalau tidak, pengunjung bisa saja tidak cuci tangan langsung masuk,” terangnya.

Selain rumah sakit, dewan bergerak melihat persiapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, dengan meninjau lokasi penyimpanan vaksin atau cold room yang ada di UPTD Farmasi Dinas Kesehatan di Jalan Hasanudin, Dangin Carik, Tabanan. “Kami juga ingin mengetahui keseiapan Faskes dalam proses vakisnasi Covid-19 nantinya,” ucapnya.

Baca juga:  Vaksinasi JE di Denpasar Jangkau 132.893 Orang

Setelah itu, mereka pun bergeser ke sejumlah pasar tradisional seperti di Pasar Kediri dan Pasar Dauh Pala. Di dua pasar ini, sudah terlihat adanya tempat cuci tangan di pintu masuk, namun belum efektif. Banyak yang abai mencuci tangan dan langsung masuk pasar. Ini lantaran tidak ada petugas khusus yang mengingatkan atau mengarahkan setiap pengunjung wajib cuci tangan.

Selain itu juga diperlukan tempat cuci di dalam pasar, bukan hanya di pintu masuk. Termasuk untuk pasar modern. “Memang harus ada petugas khusus yang mengarahkan setiap pengunjung termasuk juga melakukan sosialisasi ke pengunjung saat berada di pasar,” tandas Dirga.

Baca juga:  Florikultura Indonesia Diyakini Mampu Kuasai Pasar Dunia

Pihaknya melakukan sidak ini untuk memastikan Prokes dijalankan dengan disiplin dimanapun berada. Ini dilakukan, mengingat angka penyeraban Covid-19 di Tabanan sangat tinggi dan masih berada di zona merahi. Butuh kerjasama semua pihak bukan hanya Satgas baik TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, Perhubungan serta Kesehatan, namun juga seluruh masyarakat. “Kita tidak bisa sendiri-sendiri, semua harus terlibat termasuk masyarakat,” terangnya. (Puspawati/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *