Ray Yusha. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali bergerak dinamis dengan kerangka pembangunan yang terukur. Dengan terimplementasikannya Nangun Sat Kerthi Loka Bali harapan Bali menuju Bali Era Baru dalam keseimbangan ekosistem ruang patut diapresiasi.

Menjaga kesucian tanah Bali bahkan tetap harus menjadi rujukan utama. Sebagai sebuah konsep pembangunan berkelanjutan (sutainable development) dengan Nangun Sat Kerthi Loka Bali sangat terbuka harapan untuk hidup sejahtera di tanah Bali.

“Sebagai wakil rakyat, saya mengapresiasi program-program berbasiskan budaya dan alam Bali yang digulirkan Gubernur Bali Wayan Koster. Dalam hal ini diperlukan kosistensi sikap dan keputusan untuk mengawal program ini. Ini penting dilakukan agar tujuan terimplementasikan secara terukur dan didasari kajian yang matang,” ujar Ray Yusha, Wakil Rakyat asal Buleleng, kepada Bali Post, Kamis (21/1).

Dikatakanya menjaga kesucian dan harmoni alam Bali, merupakan syarat mutlak untuk mengimplementasikan program pembangunan Bali. “Saya yakin Gubenur Bali Wayan Koster memiliki pendekatan yang terukur dalam menjalankan programnnya. Konsistensi dan tetap berpegang pada kajian teknis termasuk sosial budaya haruslah dikedepankan,” ujarnya.

Baca juga:  Desa Adat Pengeragoan Dangin Tukad Kelola Rest Area Perbatasan

Mengingat target pembanguann sangat ideal, pihaknya juga mengaku yakin tantangan untuk mewujudkannya juga sangat berat dan sarat tantangan. Namun, hal ini bukanlah hambatan serius untuk dijabarkan jika ada konsistensi dan terbangunnya komunikasi publik yang ideal. “Respon atas program–program Nangun Sat Kerthi Loka Bali sangat positif. Apresiasi yang positif ini harus tetap dijaga dengan tetap mendengar opini pembanding. Dengan cara ini optimlisasai target akan bisa dicapai,” sarannya.

Mantan birokrat senior di Departemen Pekerjaan Umum ini mengatakan kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster harus dipahami oleh jajarannya secara utuh. Tentu dalam menjabarkan program ini, pelaksana teknis tetap harus memiliki kecerdasan membangun opini publik yang utuh.

Jangan sampai karena hambatan komunikasi, persepsi publik bias dan memicu respons terbalik. “Komunikasi publik dengan tetap berpedoman pada transparasi harus dibudayakan. Mengawal program dengan bobot keberpihakan tinggi pada alam Bali dan budaya Bali memerlukan kosentrdasi dan dedikasi,” sarannya lagi.

Baca juga:  Begini Kronologis Dugaan Kematian Wijaya

Hal lain, yang diingatkan adalah terbentuknya keterbukaan informasi dan laporan yang jelas kepada Gubenur Bali agar solusi dan kebijakana yang diambil efektif. “Pejabat teknis hendaknya membentengi program Gubenur Bali dengan bekerja serius, terukur dan terencana,” ujarnya.

Strategi pejabarannya juga harus jelas. Kekuasaan politik ini tentu akan lebih kuat jika implementasi kebijakan didukung partisipasi publik yang jelas.

Untuk itulah, perlu bagi pemimpin Bali dan jajarannya melakukan eveluasi secara berkelanjutan atas hal-hal yang dicapai dengan tetap mengkorelasikannya dengan persepsi publik. “Disinilah perlu kedewasaan untuk memahami opini pembanding sebagai ruang untuk melakukan koreksi dan perbaikan strategi,” ujarnya.

Kepada Bali Post, Ray Yusha juga menyampaikan dukungan pers atas kinerja Gubenur Bali harus tetap dijaga. Pers akan menjadi partner ideal sepanjang komunikasi dilakukan dengan pendekatan komunikasi yang efektif pula.

Baca juga:  Gubernur Koster Harapkan Ada Terobosan Baru Sumber PAD

Kader Parrtai Gerindra ini mengatakan dukungan internal DPRD Bali dalam konteks implementasi program Nangun Sat Kerthi Loka Bali tetap harus dimaknai sebagai kesepahaman untuk menuju Bali Era Baru. Tentunya, dukungan politis ditataran DPRD Bali sangat-sangatlah dinamis, sehingga pendekatan politis tetap menjadi salah satu komunikasi yang harus dijaga. “Saya hanya berharap Gubernur Bali Wayan Koster totalitas dan serius menjabarkan programnya menjaga dan mengawal Bali. Programnya sangat strategis ini memiliki keberpihakan nyata bagi alam dan penduduk Bali. Untuk itulah agar semua tawaran investasi yang masuk Bali, termasuk proyek-proyek pusat yang dijalankan di Bali tetap harus berpihak pada kearifan lokal,” tegasnya.

Ditegasknnaya jika hal elementer dalam menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali serta budayanya bisa terjaga, harapan untuk hidup damai dan sejahtera di Bali akan sangat terbuka. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *