Dewa Gede Rai. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 di Denpasar masih tinggi. Pada Jumat (22/1), jumlah kasus bertambah 91 orang.

Kabar buruk lainnya, terdapat korban jiwa sebanyak 3 orang sehingga kumulatif pasien COVID-19 meninggal di Denpasar mencapai 131 orang. Ada tiga desa/kelurahan yang mencatatkan tambahan warga meninggal.

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Denpasar, I Dewa Gede Rai, terkait kasus meninggal dunia, pasien pertama merupakan seorang laki-laki usia 71 tahun dengan status domisili di Desa Kesiman Petilan. Pasien dinyatakan positif COVID-19 pada 17 Januari 2021 dan dinyatakan meninggal dunia pada 22 Januari 2021.

Baca juga:  Sepekan Terakhir Penularan COVID-19 Denpasar Capai 3 Digit, BOR RS Wangaya Hampir Sentuh 70 Persen

Untuk pasien kedua juga seorang laki-laki berusia 56 tahun dengan status domisili di Desa Sumerta Kauh. Pasien dinyatakan positif pada 4 Januari 2021 dan dinyatakan meninggal pada 22 Januari 2021.

Pasien ketiga pun seorang laki-laki usia 78 tahun dengan status domisili di Kelurahan Panjer. Pasien dinyatakan positif pada 7 Januari 2021 dan dinyatakan meninggal dunia pada 22 Januari 2021.

“Hari ini kasus positif bertambah sebanyak 91 orang, kasus sembuh bertambah 82 orang dan 3 pasien meninggal dunia, kondisi peningkatan tren penularan ini harus menjadi perhatian serius bagi kita semua,” katanya.

Baca juga:  Lama Tak Terpakai Pascapembangunan, Gedung D RSD Mangusada Segera Dioperasikan

Lebih lanjut Dewa Rai mengatakan bahwa berbagai upaya  terus dilaksanakan guna mendukung upaya penurunan zona risiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian.

Dalam kesempatan tersebut Dewa Rai juga mengajak  masyarakat untuk mengurangi mobilitas, sementara menunda pulang kampung dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Hal ini mengingat tren peningakatan kasus yang diiringi dengan menurunnya angka kesembuhan akan berpengaruh pada ketersediaan ruang isolasi dan perawatan.

“Mohon kepada masyarakat untuk mengurangi mobilitas, hindari pulang kampung dan melakukan prokes secara ketat, termasuk saat di rumah wajib menerapkan prokes yang ketat untuk meminimalisir klaster keluarga. Hal ini mengingat tingkat hunian isolasi dan ICU yang terus meningkat berpengaruh kepada kesediaan ruang rawat,” jelasnya.

Baca juga:  Kasus Aborsi dan Pembuangan Bayi Meningkat

Berdasarkan data, secara kumulatif kasus positif tercatat 6.563 kasus. Angka kesembuhan pasien COVID-19 mencapai 5.512 orang (83,98 persen), meninggal dunia sebanyak 131 orang (2,00 persen), dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 920 orang (14,02 persen).

“Hindari kerumunan, selalu gunakan masker dan sesering mungkin mencuci tangan setelah melakukan aktivitas, selain itu mari bersama terapkan 3 M (menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan),” kata Dewa Rai. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *