Sampah. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Sampah kiriman masih menumpuk di sepanjang pantai di Kabupaten Badung. Bahkan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) setempat mencatat volume sampah kiriman yang terkumpul selama enam bulan mencapai ribuan ton.

Kepala Dinas LHK Badung, I Wayan Puja saat dikonfirmasi Jumat (22/1) membenarkan sejauh ini telah terkumpul 2.570 ton sampah pantai di wilayah Badung. DLHK sendiri efektif menangani sampah dengan masif mulai dari pertengahan Desember 2020 dan berlanjut hingga sampai saat ini.

“Penanganan sampah pantai selain mengerahkan petugas DLHK Badung, juga turut dibantu oleh sejumlah komunitas yang bergerak untuk ikut bersih-bersih pantai. Alat berat juga selalu stand by. Sekarang ada dua excavator, enam loader, dan dua road sweeper,” ungkapnya.

Baca juga:  Desa Bangah Gerakan Clean and Green Menuju Bebas Sampah Plastik

Menurutnya, sampah kiriman dominan terjadi di sepanjang pantai di Seminyak, Legian dan Kuta (Samigita), sedangkan jenis sampah kiriman yang mendominasi adalah sampah plastik. Guna menangani sampah pantai yang kian hari kian menyerbu areal pantai, DLHK Badung menambah alat berat.

“Alat berat berjenis Excavator PC 200 untuk membantu mempermudah penanganan sampah pantai yang ada di Badung,” katanya.

Dikatakan, pengadaan alat dianggarkan dari hibah pariwisata. DLHK Badung mendapat dana hibah pariwisata sebesar Rp 54 miliar. “Beruntung kami mendapat hibah pariwisata dan alat berat itu sekarang sangat berguna sekali untuk penanganan sampah pantai,” jelasnya.

Baca juga:  Atasi Sampah Menumpuk di Permukiman, Tabanan akan Luncurkan GS Online

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa mengakui saat ini musimnya sampah-sampah kiriman dengan volume yang banyak dan membutuhkan penanganan yang serius dan professional. “Dengan kondisi volume sampah yang banyak ini kita membutuhkan alat-alat yang berat cukup banyak karena bisa menambah dan menunjang dalam rangka penanganan sampah di Pantai Kuta ini sehingga bisa maksimal dan optimal,” jelasnya.

Birokrat asal Pecatu, Kuta Selatan ini juga mengakui tidak saja Pantai Kuta, pantai-pantai di sepanjang wilayah Kabupaten Badung yang terdampak terhadap fenomena angin barat yang membawa sampah kiriman ke tepi pantai semuanya mendapat perhatian, dengan mengerahkan segenap sumber daya yang ada.

Baca juga:  BBPOM Denpasar Temukan Makanan Dilarang Edar di PKB XLVI

“Dengan penanganan yang optimal tentu memberikan kesan positif terhadap citra Pantai Kuta. Sebab, sebagai objek wisata yang sudah dikenal di mancanegara serta tentunya akan memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung pada saatnya nanti,” terangnya.

Adi Arnawa berharap, dalam penanganan sampah kiriman, pihaknya tidak saja mengandalkan dari pihak pemerintah saja tapi juga diperlukan partisipasi dan keterlibatan semua pihak dalam mendukung kegiatan bersih pantai ini. (Parwata/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *