SINGARAJA, BALIPOST.com – Desa Adat Buleleng, Kecamatan Buleleng menaruh perhatian serius terhadap penyebaran wabah Virus Corona (COVID-19). Apalagi tren penularan kasus akibat klaster upacara cukup tinggi sehingga penerapan protokol kesehatan (prokes) di wewidangan Desa Adat Buleleng terus diperketat.
Khusus saat perayaan Saraswati pada Sabtu (30/1) hari ini dan Pagerwesi pada Rabu (3/2), pengawasan akan diperketat. Pengawasan ini akan dilakukan Satgas Gotong Royong Pencegahan (SGRP) COVID-19 Desa Adat Buleleng bersama para pecalang.
Ketua SGRP COVID-19 Desa Adat Buleleng, Ketut Wiratmaja Jumat (29/1) mengatakan, di tengah lonjakan kasus COVID-19 di Buleleng, SGRP akan kembali menggelar operasi Taat Masker (Tamas). Sebelumnya, operasi ini sudah digulirkan dan terbukti efektif untuk menyadarkan krama menggunakan masker.
Khusus persembahyangan Saraswati hingga Pagerwesi, pihaknya mengajak pecalang menjaga wewidangan masing-masing dengan menyadarkan warga tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Penyadaran ini penting agar tidak ada warga yang mengabaikan “Pesan Ibu” yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun di air bersih.
Kelian Desa Adat Buleleng, Jro Nyoman Nyoman Sutrisna, M.M mengatakan, anggota SGRP ditugaskan agar selalu mengedukasi warga masyarakat untuk mengikuti prokes. Untuk itu, setiap anggota Satgas diingatkan agar mampu menjadi contoh dalam berperilaku sesuai prokes.
Selain itu, siapapun warga yang akan melangsungkan upacara adat melibatkan banyak orang agar mengajukan izin kepada GTPP COVID-19 Buleleng. “Kami bersama SGRP COVID-19 di desa adat melakukan edukasi dan penyemprotan di masing-masing wewidangan banjar adat di 14 banjar adat di Desa Adat Buleleng, dan melaksanakan operasi Tamas akan dilakukan pada hari keagamaan Hindu,” tegas mantan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng ini. (Mudiarta/balipost)