Operasi pencarian nelayan hilang di Pantai Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak sampai hari keenam hasilnya nihil. (BP/ist)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Enam hari sudah Kadek Astawan (30) warga Banjar Dinas Loka Segara, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak hilang saat menyelam di Pantai Desa Pemuteran.

Sampai Minggu (31/1), korban yang hilang saat menembak ikan di bawah laut itu belum ditemukan. Bahkan, petugaas sudah memperluas jangkauan pencarian, namun hasilnya masih nihil.

Koordinator SAR Pos Buleleng Dudi Librana Marjaya mengatakan, sejak pihaknya menerima laporan korban hilang saat menyelam, operasi pencarian sudah dilakukan. Pencarian ini dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Potensi SAR 115, TNI-AL, Polisi Perairan dan Udara (Polairud), kelompok nelayan, dan keluarga dari korban. Sampai hari keenam, pencarian menyusuri daratan dan laut hingga ke wilayah Pantai Teluk Terima, katanya.

Baca juga:  Pascaditemukan Selamat, Dua Nelayan Masih Trauma

Untuk operasi pencarian lanjutan, tim gabungan melakukan penyisiran dengan jarak 34 Nautical mile (NM-red). Pencarian dimulai pukul 06.00 hingga pukul 11.30 wita dibagi menjadi 3 regu pencarian. Dari pencarian itu, tanda-tanda posisi dan kondisi korban belum juga ditemukan. Data petunjuk yang membantu mempercepat penemuan korban juga belum berhasil dikumpulkan.

“Sejak kami menerima laporan sampai hari keenam ini belum ada petunjuk untuk menentukan target (korban-red). Pencarian dihari keenam sudah diperluas, namun lagi-lagi hasilnya nihil,” katanya.

Menurut Dudi, untuk pencarian sesuai Standar Operasional Prossedur (SOP), masa waktu pencarian berlangsung selama 7 hari setelah kejadian. Itu artinya, Senin (1/2) hari ini adalah hari terakhir pencarian. Hasil pencarian sselama 7 hari itu akan di evaluasi. Kemudian dari sana akan menentukan apakah masa waktu pencarian akan ditambah, atau dihentikan.

Baca juga:  Mulai Musim Lobster, Nelayan Justru Tak Melaut

“Itu akan di evaluasi, dan besok (Senin (1/2) hari ini -red) kami melanjutkan pencarian dan akan di evaluasi apakah operasi dihentikan atau dilanjutkan itu pimpinan yang menentukan nanti sesuai SOP,” katanya.

Di sisi lain Dudi mengatakan, selama melakukan pencarian pihaknya menemukan kendala teknis di lapangan. Terutama untuk dua hari terakhr ini, di mana cuaca laut buruk membuat pencarian tidak maksimal. “Kendalanya, cuma dua hari terakhir ini ombak besar dan angin kencang, sehingga tim tidak maksimal melakukan oprasi di lapangan,” tegansya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kadek Astawan (30) warga Banjar Dinas Loka Segara, Desa Pemuteran hilang pada 26 Januari 2021 yang lalu. Sebelum kejadian, korban bersama saksi masing-masing Nyoman Sulandra, Gede Putrayana, Komang Julianda, Gede Kartika, dan Kadek Berata warga sekampungnya pergi melaut untuk memenah ikan.

Baca juga:  Bangkitkan Pariwisata Saat Pandemi, BCM Ditargetkan Diikuti Seribu Peserta

Sampai di lokasi rumpon, korban dan saksi lantas mulai menyelam untuk menembak ikan buruannya. Sejak mulai menyelam, mereka tercatat 4 kali sempat naik ke rumpon untuk beristirahat. Hingga pukul 13.00 wita, saksi baru mengetahui korban tidak kembali naik ke atas rumpon. Dengan kondisi panik, saksi berusaha mencari, tetapi hasilnya nihil. Saksi kemudian menginformasi kejadian itu sembari meminta bantuan pencarian kepada petugas Polairud dan SAR Pos Buleleng. (Mudiarta/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *