DENPASAR, BALIPOST.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar memberikan peringatan waspada tinggi gelombang laut di Wilayah Bali – NTB.
Tinggi gelombang yang berkisar antara 2.0 – 4.0 meter ini berpeluang terjadi di Laut Bali, Laut Sumbawa, Selat Lombok, Selat Alas, Perairan Utara Sumbawa, Selat Badung, dan Selat Bali bagian Selatan. Bahkan, gelombang tinggi laut berkisar antara 3.5 – 5.0 meter (sangat tinggi) berpeluang terjadi di Perairan Selatan Bali – NTB, dan Samudera Hindia Selatan Bali – NTB. Tinggi gelombang laut ini diprediksi hingga 2 Pebruari 2021.
Oleh karena itu, masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di daerah tersebut, dihimbau untuk mepertimbangkan kondisi tersebut sebelum melaut dan selalu memperhatikan update informasi cuaca dan gelombang dari BMKG. Sebab, fenomena pasang maksimum air lut dapat terdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap waspada,”ujar Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Agus Wahyu Raharjo, Minggu (31/1).
Selain itu, pihaknya juga memghimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem. Sebab, hampir semua daerah di Bali berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi pada puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi hingga akhir Februari 2021 mendatang.
Untuk daerah dengan topografi tinggi, seperti Tabanan, Jembrana, Buleleng, Bangli, dan Karangasem perlu lebih waspada terhadap potensi tanah longsor. Sementara untuk perkotaan, seperti Denpasar perlu lebih waspada terhadap banjir atau genangan air.
Apalagi, hingga 3 hari ke depan wilayah Bali masih berpotensi hujan ringan-lebat dengan kecepatan angin berkisar antara 5-40 km/jam yang bertiup dari arah Barat Daya – Barat Laut.
Selain karena sebagian wilayah Bali telah memasuki musim hujan, kondisi ini juga disebabkan oleh Indeks ENSO di NINO3.4 : -0.78 yang berarti signifikan terhadap peningkatan hujan harian di wilayah Indonesia. Terdapat daerah pertemuan angin dan belokan angin di sekitar Bali yang mendukung terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan.
Suhu muka laut berkisar 28 – 30°C. Kondisi air laut yang hangat memberikan kontribusi penguapan yang cukup untuk pembentukan awan-awan hujan. Massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 200 mb atau 12.000 meter. (Winata/Balipost)